PMI Provinsi NTT Lakukan Distribusi Bantuan untuk Masyarakat Terdampak Banjir Rob di Desa Tablolong

Desa Tablolong, SULUHDESA.COM – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi NTT, bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Kupang dan Pemerintah Desa Tablolong, segera merespons bencana banjir rob yang melanda wilayah tersebut pada Selasa, 4 Februari 2025. Banjir rob yang melanda telah mengakibatkan 168 rumah teredam dengan ketinggian mencapai sekitar 60 cm, serta 8 rumah mengalami kerusakan yang akan dinilai oleh tim teknis.

Dalam upaya meringankan beban masyarakat terdampak, PMI Provinsi NTT menyalurkan bantuan logistik berupa sembako dan kebutuhan non-pangan, serta paket sholat khusus bagi warga Muslim. Distribusi bantuan dilakukan melalui dua mekanisme, yaitu penyerahan bantuan di pos lapangan di Kantor Desa Tablolong dan distribusi langsung kepada masyarakat. Bantuan yang disalurkan meliputi selimut (60 pcs), handuk (60 pcs), terpal (5 pcs), alas tidur/matras (30 pcs), beras (60 kg), air mineral (10 dos), super mie (5 dos), telur (5 rak), serta 60 paket sholat (30 untuk laki-laki dan 30 untuk perempuan).

Wakil Sekretaris PMI NTT, Severinus Poso, menyatakan,

“PMI sebagai lembaga kemanusiaan memiliki tugas mendukung pemerintah dalam situasi darurat. Kehadiran kami merupakan wujud solidaritas untuk meringankan beban masyarakat terdampak bencana.”

Koordinasi intensif antara PMI, BPBD Kabupaten Kupang, dan Pemerintah Desa Tablolong memastikan bantuan tepat sasaran. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD, Smith R. Fanggi, S.Pt, mengungkapkan apresiasinya atas respon cepat PMI,

“Atas nama pemerintah, kami mengucapkan terima kasih kepada PMI yang sudah hadir dan memberikan bantuan langsung di pos lapangan. Banjir rob di Tablolong kali ini merupakan yang paling besar, dengan 266 KK atau sekitar 1032 jiwa terdampak.”

Menurut Sekretaris Desa Tablolong, Ferdinan Henuk, banjir rob yang terjadi dua hari lalu telah membawa dampak signifikan. Sejumlah 168 rumah teredam dengan ketinggian sekitar 60 cm dan 8 di antaranya mengalami kerusakan. Ia menambahkan,

“Banjir rob di desa ini pernah terjadi pada Februari 1997, Februari 2001, dan yang paling dahsyat kali ini pada Februari 2025. Hingga saat ini, masyarakat telah menempuh evakuasi mandiri ke 37 titik pengungsian dengan total 935 pengungsi.”

Selain penyaluran bantuan langsung, PMI Provinsi NTT juga melakukan peninjauan lokasi bencana guna memastikan seluruh bantuan yang diterima tepat sasaran. Dukungan penanggulangan bencana semakin diperkuat dengan pembukaan dapur umum oleh Dinas Sosial Kabupaten Kupang, pelayanan kesehatan dari Rumah Sakit Naibonat, pembersihan lokasi oleh Polairud, dan evakuasi yang terus digelar oleh BPBD Kabupaten Kupang.

PMI Provinsi NTT menegaskan komitmennya untuk terus aktif mendukung percepatan pelayanan serta membangun kolaborasi dengan pemerintah demi menciptakan ketangguhan bersama. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan meningkatkan sinergi penanggulangan bencana di wilayah Kupang.

Pos terkait