Assessement Center BKD Provinsi NTT Menurunkan Tim untuk Melakukan Penilaian Kompetensi JPTP Kabupaten Belu

SULUHDESA.COM | Assessement Center Badan Kepegawaian Daerah Provinsi NTT kembali dipercayakan Pemerintah Kabupaten Belu untuk melakukan Penilaian Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural dalam rangka seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP).

Seleksi tersebut bertujuan untuk mengisi 5 jabatan pimpinan tinggi pratama yang lowong di Kabupaten Belu, yaitu kepala dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat, kepala dinas penanaman modal dan perijinan terpadu satu pintu, kepala dinas pertanian dan ketahanan pangan, kepala dinas pendidikan dan pemuda olahraga, dan inspektur.

Baca Juga: Pemda Lembata Lakukan Seleksi Terbuka Isi 7 Jabatan Lowong, Begini Pesan Sekda Petrus Ola Tapobali

Namun, berdasarkan hasil seleksi administrasi, pelamar untuk jabatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dinyatakan gugur karena tidak memenuhi syarat jabatan.

Sehingga, jumlah jabatan yang dillelang menjadi 4, dengan total pelamar sebanyak 15 orang. Namun, pada saat pelaksanaan tes, terdapat 2 peserta yang menyatakan pengunduran diri.

Bupati Belu, Dr. Agustinus Taolin, SP.PD-KgEH, Finasim, dalam arahannya saat membuka kegiatan seleksi, mengajak seluruh peserta untuk mengikuti rangkaian kegiatan dengan penuh semangat dan konsentrasi.

Ia meyakinkan peserta bahwa seleksi ini akan dilakukan dengan menggunakan instrumen yang terukur dan hasilnya akan digunakan untuk memilih 4 orang dari 13 orang yang berkompetensi.

Meskipun ia mengetahui bahwa proses seleksi bisa membuat peserta merasa tidak nyaman, Bupati Belu mengimbau untuk tetap mengikuti mekanisme dengan baik demi kebaikan Kabupaten Belu.

Assessement Center Badan Kepegawaian Daerah Provinsi NTT menurunkan 8 orang tim dalam kegiatan ini.

Baca Juga: Pelamar Seleksi Terbuka JPTP NTT: 2 Orang Gugur Administrasi, 1 Orang Undur Diri, Sisa 22 Pelamar,  Ini Daftar

Tim tersebut terdiri dari pejabat pengawas, 1 orang administrator, 1 orang psikolog, 4 asesor sumber daya manusia aparatur, dan 1 petugas administrasi lapangan. Kegiatan penilaian kompetensi manajerial dan sosial kultural dilakukan selama 2 hari, yakni pada tanggal 16-17 Oktober 2023.

Setelah pengambilan data yang melibatkan peserta, tim asesor akan melakukan penilaian, pengolahan data, integrasi nilai, serta pembuatan laporan kualitatif yang nantinya akan diserahkan kepada panitia seleksi (pansel) seleksi terbuka JPTP di Kabupaten Belu.

Seluruh proses ini akan memakan waktu selama 3 hari.

Sebagai bagian dari seleksi terbuka JPTP, penilaian kompetensi manajerial dan sosial kultural menjadi fokus utama dalam menentukan calon pemimpin yang tepat untuk mengisi jabatan pimpinan tinggi pratama di Kabupaten Belu.

Melalui Assessement Center Badan Kepegawaian Daerah Provinsi NTT, diharapkan dapat terpilih pemimpin yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan serta mampu menghadapi tantangan sosial kultural yang ada di daerah tersebut.

Seleksi terbuka JPTP merupakan bentuk upaya pemerintah untuk mendapatkan pemimpin yang berkualitas dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang akan diemban.

Kabupaten Belu, sebagai daerah yang memiliki berbagai potensi dan permasalahan yang kompleks, membutuhkan pemimpin yang mampu mengelola wilayah dengan baik, mengembangkan potensi yang ada, dan memperhatikan kebutuhan masyarakat secara holistik.

Baca Juga: Buka Kegiatan Seleksi Terbuka JPTP, Sekda NTT Minta Peserta Serius Bertarung

Melalui seleksi ini, diharapkan muncul pemimpin-pemimpin muda yang memiliki semangat, integritas, dan kemampuan untuk menciptakan perubahan yang signifikan bagi masyarakat Kabupaten Belu.

Proses penilaian yang dilakukan oleh Assessement Center Badan Kepegawaian Daerah Provinsi NTT menjadi langkah awal dalam menyeleksi calon pemimpin yang memiliki kompetensi manajerial dan sosial kultural yang baik.

Dalam situasi yang semakin kompleks dan dinamis ini, pemimpin juga harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan mampu membangun hubungan yang harmonis dengan berbagai pihak, baik itu internal maupun eksternal.

Oleh karena itu, penilaian kompetensi manajerial dan sosial kultural menjadi penting dalam memilih pemimpin yang mampu menghadapi berbagai tantangan yang ada.

Pemilihan pimpinan yang tepat dapat memberikan dampak yang positif dan signifikan dalam pembangunan Kabupaten Belu, serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. (*)

 

Pos terkait