SULUHDESA.COM | Dalam buku ‘Ikigai’, penulis Héctor García dan Francesc Miralles menyoroti pentingnya prinsip-prinsip yang diikuti oleh penduduk di lima zona biru, wilayah dengan konsentrasi tinggi individu yang berumur panjang. Zona biru tersebut meliputi Okinawa di Jepang, Sardinia di Italia, Ikaria di Yunani, Nicoya di Kosta Rika, dan Loma Linda di Amerika Serikat. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa kombinasi dari pola makan sehat, aktivitas fisik rutin, memiliki tujuan hidup atau ‘ikigai’, serta membentuk ikatan sosial yang kuat, berkontribusi signifikan terhadap umur panjang dan kesejahteraan.
Pola Makan Sehat
Di setiap zona biru, penduduk mengadopsi pola makan yang kaya akan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan ikan. Mereka menghindari makanan olahan dan mengurangi konsumsi daging merah. Contohnya, penduduk Okinawa dikenal dengan diet mereka yang rendah kalori namun tinggi nutrisi, seperti ubi jalar, tahu, dan sayuran hijau. Pola makan ini tidak hanya membantu dalam menjaga berat badan ideal tetapi juga mengurangi risiko penyakit kronis.
Rutin Berolahraga
Aktivitas fisik rutin adalah bagian integral dari kehidupan sehari-hari di zona biru. Penduduk tidak perlu pergi ke gym untuk berolahraga, tetapi mereka menjalani gaya hidup aktif yang melibatkan berjalan kaki, berkebun, atau melakukan pekerjaan rumah tangga. Di Ikaria, misalnya, berjalan kaki di medan yang berbukit membantu menjaga kebugaran fisik penduduk setempat.
Menemukan Tujuan Hidup atau ‘Ikigai’
Menemukan tujuan hidup, atau ‘ikigai’, merupakan elemen penting dari kehidupan di zona biru. ‘Ikigai’ adalah konsep Jepang yang berarti “alasan untuk bangun di pagi hari”. Memiliki tujuan hidup yang jelas memberikan motivasi dan makna, yang secara langsung berkontribusi pada kesehatan mental dan fisik. Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang memiliki tujuan hidup cenderung hidup lebih lama dan lebih sehat.
Ikatan Sosial yang Kuat
Membentuk ikatan sosial yang kuat juga merupakan salah satu prinsip utama dari zona biru. Penduduk di wilayah-wilayah ini menjalin hubungan dekat dengan keluarga dan teman-teman. Mereka sering berpartisipasi dalam kegiatan komunitas dan merasa memiliki dukungan sosial yang kuat. Studi menunjukkan bahwa memiliki jaringan sosial yang kuat dapat mengurangi stres, meningkatkan kebahagiaan, dan memperpanjang umur.
Rasakan Hal-Hal Baru untuk Otak yang Sehat
García dan Miralles dalam buku ‘Ikigai’ menekankan pentingnya mengekspos diri terhadap hal-hal baru untuk menjaga otak tetap aktif dan sehat. Eksposur ini tidak hanya menantang otak, tetapi juga membantu menciptakan koneksi baru. Proses ini membuat otak tetap segar dan berfungsi optimal, mengurangi risiko penurunan kognitif seiring bertambahnya usia.
Melangkah keluar dari zona nyaman mungkin menimbulkan sedikit kecemasan, namun manfaatnya jauh melebihi ketidaknyamanan awal. Berurusan dengan situasi baru dan mempelajari sesuatu yang baru setiap hari adalah strategi penting untuk menjaga pikiran tetap muda. Misalnya, bermain game yang menantang, seperti teka-teki atau permainan strategi, dapat merangsang otak dan memperkuat koneksi neuron. Interaksi sosial dengan orang lain juga memainkan peran besar dalam menjaga kesehatan otak. Berbicara dengan orang lain, berbagi ide, dan mendiskusikan topik baru dapat membantu memperluas perspektif dan memicu kreativitas.
Penting juga untuk memiliki pandangan positif terhadap perubahan. Melihat perubahan sebagai peluang daripada ancaman dapat memberikan manfaat mental yang signifikan. Sikap ini tidak hanya mengurangi stres tetapi juga meningkatkan kemampuan adaptasi otak terhadap situasi baru. Dengan demikian, menjaga pandangan yang terbuka dan positif terhadap perubahan dapat membantu dalam proses penuaan yang sehat dan bahagia.
Dalam konteks ikigai, menemukan kebahagiaan dalam aktivitas sehari-hari dan terus mencari hal-hal baru untuk dipelajari adalah kunci untuk umur panjang dan kebahagiaan. Oleh karena itu, mengintegrasikan kebiasaan-kebiasaan ini ke dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu menjaga otak tetap sehat dan aktif, mendukung perjalanan menuju kehidupan yang lebih panjang dan bermakna.
Saran untuk Mengelola Tingkat Stres
Stres adalah salah satu faktor yang dapat berdampak negatif pada umur panjang dan kebahagiaan. Buku ‘Ikigai’ menawarkan berbagai metode untuk mengelola stres, salah satunya adalah teknik mindfulness. Mindfulness adalah sebuah praktek yang berfokus pada peningkatan kesadaran diri dan pengamatan terhadap respons kita terhadap berbagai situasi, bahkan jika respons tersebut terbentuk dari kebiasaan yang sudah lama. Dengan mindfulness, kita dapat lebih fokus pada momen saat ini dan mengurangi kecenderungan pikiran untuk lepas kendali.
Praktek mindfulness melibatkan beberapa langkah sederhana namun efektif. Pertama, cobalah untuk menyisihkan waktu setiap hari untuk meditasi. Meditasi dapat membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan kesadaran akan perasaan dan pikiran kita. Kedua, perhatikan napas Anda. Napas sering kali menjadi indikator langsung dari tingkat stres kita. Dengan memperhatikan dan mengatur napas, kita dapat memberikan sinyal kepada tubuh untuk rileks.
Selain itu, penting untuk mengidentifikasi pemicu stres dalam kehidupan sehari-hari. Apakah itu pekerjaan, hubungan pribadi, atau masalah kesehatan, mengetahui penyebab stres akan membantu dalam mengembangkan strategi untuk menghadapinya. Dalam buku ‘Ikigai’, disarankan juga untuk menerapkan prinsip-prinsip ikigai dalam kehidupan sehari-hari. Menemukan tujuan hidup atau ‘raison d’être’ dapat memberikan makna dan arah yang jelas, sehingga membantu mengurangi stres.
Teknik mindfulness bukan hanya tentang meditasi atau pernapasan, tetapi juga tentang bagaimana kita menjalani setiap momen dengan penuh kesadaran. Dengan menanamkan mindfulness dalam setiap aspek kehidupan, kita dapat menemukan ketenangan yang lebih besar dan mengelola stres dengan lebih efektif. Sebagai hasilnya, kualitas hidup dan kebahagiaan kita dapat meningkat, mendekatkan kita pada rahasia umur panjang yang dibahas dalam buku ‘Ikigai’.
Nikmati Kondisi Aliran
Salah satu konsep penting dalam buku ‘Ikigai’ adalah kondisi aliran atau ‘flow’. Kondisi aliran ini merujuk pada keadaan di mana seseorang merasa sepenuhnya tenggelam dalam aktivitas yang dilakukan, sehingga waktu terasa berlalu dengan cepat. Dalam buku tersebut, dijelaskan bahwa berkonsentrasi pada satu hal pada satu waktu adalah faktor kunci untuk mencapai aliran. Ketika seseorang terlibat sepenuhnya dalam sebuah aktivitas, mereka dapat mencapai tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi.
Orang yang paling bahagia adalah mereka yang menghabiskan lebih banyak waktu dalam keadaan mengalir. Kondisi ini memungkinkan individu untuk menyelaraskan diri dengan aktivitas yang memberikan makna dan kepuasan. Misalnya, seorang seniman yang sedang melukis atau seorang atlet yang berlatih untuk kompetisi sering kali menemukan diri mereka dalam kondisi aliran. Mereka tidak hanya menikmati proses, tetapi juga merasakan peningkatan produktivitas dan kepuasan.
Aliran ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga kebahagiaan secara keseluruhan. Dalam kondisi ini, otak tidak terganggu oleh pikiran lain, dan fokus sepenuhnya pada tugas yang sedang dilakukan. Hal ini memungkinkan seseorang untuk bekerja lebih efisien dan dengan kualitas yang lebih baik. Selain itu, kondisi aliran juga dapat membantu mengurangi stres karena pikiran terfokus pada aktivitas yang memberikan makna dan kesenangan.
Untuk mencapai kondisi aliran, seseorang perlu menemukan aktivitas yang benar-benar mereka nikmati dan merasa tertantang. Tantangan yang sesuai dengan kemampuan seseorang dapat memicu kondisi aliran, sementara tantangan yang terlalu mudah atau terlalu sulit dapat menghalangi tercapainya kondisi ini. Oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi berbagai aktivitas dan menemukan yang paling sesuai dengan minat dan kemampuan pribadi.