Rahasia Sukses Bicara di Depan Umum: Tips dari Dr. Brigita Purnawati Manohara

SULUHDESA.COM | Di era digital saat ini, keterbukaan informasi publik menjadi semakin penting dalam menciptakan pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan responsif.

Aparatur Sipil Negara memegang peranan kunci dalam menyampaikan informasi dan kebijakan kepada masyarakat.

ASN diharapkan mampu berkomunikasi secara efektif, baik secara tertulis maupun lisan, untuk menjelaskan kebijakan, menjawab pertanyaan, dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat.

Keterampilan public speaking yang baik sangat diperlukan untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan jelas dan efektif oleh publik.

Dalam konteks keterbukaan informasi publik, ASN harus mampu menyampaikan informasi dengan cara yang mudah dipahami oleh masyarakat luas, menghindari penggunaan jargon yang tidak familiar, dan memastikan bahwa pesan yang disampaikan konsisten dan transparan.

Oleh karena itu, ASN harus siap menghadapi berbagai pertanyaan dan tanggapan dari masyarakat, baik dalam forum resmi maupun melalui media sosial.

Kemampuan public speaking yang baik akan membantu ASN dalam mengelola komunikasi ini dengan lebih efektif, meningkatkan kepercayaan publik, dan mendorong partisipasi aktif masyarakat.

Dalam dunia yang serba digital ini, keterampilan public speaking tidak hanya terbatas pada presentasi langsung di hadapan audiens.

ASN juga harus mampu menyampaikan pesan melalui berbagai platform digital seperti webinar, video conference, dan media sosial.

Dengan demikian, kemampuan untuk berbicara di depan umum menjadi semakin relevan dan penting untuk menjamin bahwa informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Berbicara di depan umum merupakan keterampilan yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, baik profesional maupun personal.

Berbagai alasan tersebut di atas, maka Badan Kepegawaian Daerah Provinisi Nusa Tenggara Timur menyelenggarakan Webinar Public Spekaing.

Webinar yang dimoderatori oleh Wilfridus Kako Nono, SS, MHRam (Asesor SDM Ahli Muda) ini bertema “Be an Effective Public Speaker: Principles and Practical Tips” dilaksanakan pada Rabu, 26 Juni 2024 secara luring di Ruang Rapat Lingae Badan Kepegawaian Daerah Provinsi dan daring melalui Zoom Meeting serta live streaming YouTube BKD.

Menurut Dr. Brigita Purnawati Manohara, kemampuan berbicara di depan umum yang efektif tidak hanya membantu menyampaikan pesan dengan jelas dan meyakinkan, tetapi juga memainkan peran krusial dalam membangun kepercayaan dan hubungan dengan audiens.

Salah satu prinsip dasar dalam berbicara di depan umum adalah pemahaman yang mendalam tentang audiens.

Mengetahui siapa yang akan mendengarkan dan memahami kebutuhan serta ekspektasi mereka dapat membantu pembicara menyesuaikan pesan agar lebih relevan dan menarik.

Dr. Manohara menekankan pentingnya melakukan penelitian awal dan persiapan yang matang sebelum tampil di depan umum.

Persiapan ini mencakup penyusunan materi, latihan presentasi, serta penguasaan teknik-teknik non-verbal seperti kontak mata, gerak tubuh, dan intonasi suara.

Selain itu, komunikasi bukan hanya sekadar pertukaran pesan verbal.

Proses komunikasi melibatkan berbagai elemen seperti media, simbol, tanda, dan perilaku.

Misalnya, penggunaan media visual seperti slide atau video dapat memperkuat pesan yang disampaikan, sementara simbol dan tanda dapat membantu menyampaikan makna yang lebih dalam.

Dr. Manohara juga menekankan pentingnya kesadaran akan perilaku non-verbal, karena bahasa tubuh yang tepat dapat mendukung pesan verbal dan meningkatkan efektivitas komunikasi.

Untuk menjadi pembicara publik yang efektif, Dr. Manohara merekomendasikan beberapa tips praktis.

Pertama, selalu berlatih dan mencari umpan balik dari orang lain untuk terus memperbaiki keterampilan berbicara.

Kedua, pelajari teknik bernapas yang baik untuk mengontrol ketegangan dan menjaga suara tetap kuat dan jelas.

Ketiga, fokus pada pesan utama dan hindari penggunaan kata-kata yang berbelit-belit agar pesan tetap mudah dipahami.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, siapa saja dapat mengasah kemampuan berbicara di depan umum dan menjadi pembicara yang lebih efektif.

Keterampilan ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri, tetapi juga membuka berbagai peluang baik dalam karier maupun kehidupan sehari-hari.

Tantangan dan Solusi dalam Berbicara di Depan Umum

Berbicara di depan umum sering kali menjadi tantangan besar bagi banyak orang, terutama ketika menghadapi masalah seperti pengulangan kata ‘a e a’ yang mengganggu aliran public speaking.

Masalah ini dapat mengurangi kepercayaan diri dan memperburuk kesan yang diterima oleh audiens.

Menurut Dr. Manohara, memahami penyebab masalah ini adalah langkah pertama untuk mengatasinya.

Salah satu penyebab umum adalah kegugupan yang menyebabkan pembicara kehilangan fokus dan ritme.

Solusi untuk masalah ini meliputi latihan yang konsisten dan teknik relaksasi seperti bernapas dalam-dalam sebelum memulai public speaking.

Tantangan lain yang sering dihadapi adalah menciptakan kesan pertama yang mencengangkan.

Kesan pertama sangat penting karena dapat menentukan apakah audiens akan tertarik atau kehilangan minat dalam beberapa detik pertama pidato.

Dr. Manohara menyarankan untuk fokus pada tiga aspek utama: penampilan, senyuman, dan kualitas suara.

Penampilan yang rapi dan profesional dapat meningkatkan kredibilitas pembicara.

Senyuman yang tulus dapat membantu menciptakan koneksi emosional dengan audiens.

Sementara itu, kualitas suara yang baik, termasuk intonasi dan artikulasi yang jelas, dapat membuat pesan lebih mudah dipahami dan menarik.

Selain itu, Dr. Manohara juga menekankan pentingnya persiapan yang matang.

Menyiapkan materi dengan baik dan memahami audiens dapat membantu mengurangi kegugupan.

Menggunakan alat bantu visual seperti slide atau video juga dapat membantu menjaga perhatian audiens dan membuat presentasi lebih dinamis.

Latihan presentasi di depan cermin atau teman juga dapat memberikan umpan balik konstruktif yang berguna untuk perbaikan.

Dengan memahami dan mengatasi tantangan-tantangan ini, pembicara publik dapat meningkatkan keterampilan mereka dan memberikan pidato yang lebih efektif dan menarik.

Latihan yang konsisten, persiapan yang matang, dan fokus pada kesan pertama yang baik adalah kunci sukses dalam berbicara di depan umum.

Menguasai seni berbicara di depan umum memerlukan penerapan strategi komunikasi yang efektif.

Menurut Dr. Brigita Purnawati Manohara, salah satu aspek krusial dalam menyampaikan public speaking adalah memastikan struktur logis yang jelas.

Sebuah public speaking yang baik harus memiliki pembukaan yang menarik, isi yang terstruktur dengan baik, dan penutupan yang kuat.

Struktur ini membantu audiens mengikuti alur pikiran pembicara dengan mudah, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.

Komunikasi yang jelas juga sangat penting.

Dr. Manohara menekankan bahwa penggunaan bahasa yang sederhana dan langsung akan memudahkan audiens dalam memahami materi yang dipresentasikan.

Hindari penggunaan jargon atau istilah teknis yang mungkin tidak dipahami oleh semua anggota audiens.

Sebaliknya, pilihlah kata-kata yang dapat menjelaskan konsep secara jelas dan ringkas.

Pemahaman terhadap karakteristik audiens juga merupakan elemen kunci dalam komunikasi yang efektif.

Sebelum menyampaikan public speaking, penting untuk melakukan riset tentang siapa audiens Anda.

Mengetahui latar belakang, minat, dan kebutuhan audiens akan membantu Anda menyesuaikan pesan agar lebih relevan dan menarik.

Dengan demikian, Anda dapat membangun koneksi yang lebih baik dengan audiens dan meningkatkan efektivitas komunikasi.

Selain itu, Dr. Manohara menekankan pentingnya persiapan dan pelatihan menyeluruh.

Latihan yang konsisten akan meningkatkan kepercayaan diri dan membantu mengurangi rasa gugup saat berbicara di depan umum.

Praktik berbicara di depan cermin atau di hadapan teman dapat memberikan umpan balik yang konstruktif dan membantu Anda memperbaiki kekurangan.

Persiapan yang matang juga melibatkan pembuatan catatan atau naskah pidato yang dapat digunakan sebagai panduan selama presentasi.

Dr. Brigita Purnawati Manohara menekankan bahwa keberhasilan dalam berbicara di depan umum tidak hanya bergantung pada kemampuan alami, tetapi juga pada dedikasi dan upaya berkelanjutan dalam mengasah keterampilan komunikasi.

Peran Budaya, Bahasa, dan Pembelajaran Berkelanjutan dalam Komunikasi

Budaya memiliki pengaruh yang mendalam terhadap bahasa dan perilaku dalam komunikasi.

Setiap budaya membawa nilai-nilai, norma, dan cara berinteraksi yang unik, yang memainkan peran penting dalam cara seseorang berbicara dan memahami informasi.

Dr. Manohara menggarisbawahi bahwa memahami konteks budaya audiens adalah kunci dalam mengasah kemampuan berbicara di depan umum.

Melalui pemahaman ini, seorang pembicara dapat menyesuaikan pesan mereka agar lebih efektif dan relevan.

Bahasa adalah alat utama dalam komunikasi, namun kekuatan bahasa terletak pada pemahaman nuansa dan konteks budaya.

Pembicara yang efektif adalah mereka yang mampu menghubungkan pesan mereka dengan latar belakang budaya audiens.

Hal ini tidak hanya meningkatkan kejelasan komunikasi tetapi juga membangun keterhubungan dan kepercayaan.

Pembelajaran berkelanjutan adalah aspek krusial lainnya yang ditekankan oleh Dr. Brigita.

Dalam dunia yang terus berubah, kemampuan berbicara di depan umum tidak bisa statis.

Terus memperluas pengetahuan dan keterampilan komunikasi adalah investasi yang penting untuk pertumbuhan pribadi dan profesional.

Pembelajaran berkelanjutan memungkinkan seorang pembicara untuk tetap relevan dan adaptif terhadap perubahan dinamika audiens dan tren komunikasi.

Selain itu, memperluas jaringan dan berbagi pengetahuan dengan orang lain adalah cara efektif untuk memperkaya kemampuan komunikasi.

Melalui interaksi dengan berbagai individu dan kelompok, seorang pembicara dapat mempelajari perspektif baru, teknik komunikasi yang berbeda, dan strategi yang efektif.

Ini tidak hanya memperkaya kemampuan berbicara di depan umum tetapi juga membuka peluang baru dalam karir dan kehidupan pribadi.

Dengan demikian, mengasah kemampuan berbicara di depan umum bukan hanya soal teknik berbicara, tetapi juga tentang memahami budaya, memperkaya bahasa, dan berkomitmen pada pembelajaran berkelanjutan.

Dr. Manohara menekankan bahwa kombinasi dari elemen-elemen ini adalah kunci untuk menjadi pembicara yang efektif dan berpengaruh. (*)

 

Pos terkait