PMI dan CVTL Bahas Pembaharuan MoU Lintas Batas di Kupang

Kupang, suluhdesa.com – Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar kegiatan Evaluasi dan Perencanaan Memorandum of Understanding (MoU) Lintas Batas antara PMI dan Cruz Vermelha de Timor Leste (CVTL) di Kupang, berlangsung sejak 10 hingga 13 September 2025. Acara ini bertempat di Hotel Sotis Kupang.

Wakil Kepala Markas Pusat PMI, Puji Astuti, menekankan pentingnya kerja sama lintas batas bagi PMI, mengingat wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara lain seperti Timor Leste, baik melalui darat maupun laut. Ia menjelaskan bahwa MoU antara PMI dan CVTL telah berjalan selama lima tahun, sejak 2020, dan evaluasi ini bertujuan untuk mengukur implementasi nyata dari setiap ruang lingkup kerja sama di lapangan. Puji Astuti berharap setiap MoU memiliki target yang jelas agar capaiannya dapat diukur. Ia juga menyampaikan bahwa PMI memiliki wilayah kerja yang luas, mencakup 34 provinsi dengan struktur organisasi yang telah terbentuk di 38 provinsi, serta hampir 479 cabang di tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Bacaan Lainnya

Agapito Da Silva, NSD Coordinator CVTL, mewakili Sekjen CVTL, menekankan pentingnya kolaborasi dan komunikasi dalam setiap pelaksanaan kerja sama. Ia menyatakan bahwa setiap langkah strategis dalam MoU hanya dapat terwujud melalui kolaborasi dan komunikasi yang intens. CVTL juga menyampaikan apresiasi kepada PMI Pusat atas inisiasi MoU ini, serta dukungan dari mitra seperti ICRC, IFRC, American Red Cross, dan PMI Provinsi NTT sebagai tuan rumah kegiatan evaluasi.

Ketua PMI Provinsi NTT, Ir. Alfridus Bria Seran, menegaskan bahwa niat baik akan menghasilkan hasil yang baik. Ia menilai kerja sama PMI dan CVTL selama lima tahun terakhir sangat luar biasa dalam mendukung implementasi MoU, baik dalam penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas organisasi, maupun pemberdayaan masyarakat. Alfridus mengakui bahwa tidak ada capaian yang sempurna, sehingga evaluasi ini penting untuk mengkaji, mengidentifikasi, dan memilah hal-hal yang perlu diperkuat. Dengan pembaharuan MoU, diharapkan gerakan dapat lebih efektif untuk mencapai hasil yang maksimal.

Alfridus juga menggambarkan NTT sebagai wilayah terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Timor Leste, sehingga kapasitas organisasi PMI perlu dievaluasi untuk mendukung kerja sama lintas batas ini. Ia menekankan pentingnya kehadiran dalam segala situasi, baik damai maupun konflik, serta memberikan peran sesuai dengan makna lambang PMI sebagai tanda pengenal dan pelindung. Dalam semangat bulan PMI, ia mengajak untuk menebarkan kebaikan kepada masyarakat di Indonesia dan Timor Leste melalui setiap kebijakan dan program kerja.

Kepala Badan Pengelolah Perbatasan Daerah Provinsi NTT (BPPD NTT), Ir. Maksi Y. E. Nenabu, MT, menjelaskan peran BPPD NTT dalam Strategi Pengelolaan Perbatasan dan Koordinasi Lintas Batas. BPPD NTT bekerja berdasarkan Peraturan Gubernur NTT Nomor 10 tahun 2023, dengan mandat menetapkan kebijakan program pembangunan perbatasan, rencana kebutuhan anggaran, mengkoordinasikan pelaksanaan, serta melaksanakan evaluasi. Tugas utama BPPD NTT adalah mengkoordinasikan perencanaan dan fasilitas kerja sama, mengingat NTT memiliki 12 kabupaten dan 88 kecamatan yang masuk dalam kawasan perbatasan dengan Timor Leste dan Australia. Maksi mengajak PMI dan CVTL untuk mendukung program perbatasan dengan semangat menjaga wilayah dan menyejahterakan rakyat di kedua negara.

Kegiatan pembaharuan MoU ini menghasilkan kesepakatan tiga strategi penting, yaitu peningkatan kapasitas kerja sama dengan mitra, penguatan organisasi dalam layanan kemanusiaan, dan membangun ketangguhan masyarakat terpadu di area perbatasan yang akuntabel, inklusif, dan berkelanjutan. Strategi ini akan dijabarkan ke dalam aktivitas kunci dan program kerja lintas batas. Pembaharuan dan penandatanganan MoU Lintas Batas PMI dan CVTL direncanakan pada bulan November 2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan PMI Pusat, PMI NTT, CVTL, ICRC Indonesia, IFRC Indonesia dan Timor Leste, AmCross Indonesia dan Timor Leste, serta Kepala BPPD NTT.

Perwakilan CVTL juga mengunjungi UDD PMI Provinsi NTT untuk melihat mekanisme donor darah dan berdiskusi tentang kerja sama mendukung pembentukan Unit Donor Darah oleh CVTL di Timor Leste.

Semangat kebersamaan untuk menebarkan kebaikan terus digelorakan untuk mewujudkan kerja sama lintas batas yang profesional, akuntabel, serta mendorong sinergitas dalam mewujudkan masyarakat yang aman dan tangguh di Indonesia dan Timor Leste.**

Pos terkait