Jakarta, Suluhdesa.com – Pada Kamis (19/12), suasana di kantor Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) dan Kementerian Transmigrasi (Kementrans) dipenuhi semangat sukacita dan kehangatan dalam perayaan Natal 2024 dan syukuran Tahun Baru 2025.
Namun, acara ini tidak hanya menjadi sekadar seremonial rutin. Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT), Ahmad Riza Patria, menegaskan bahwa momen ini adalah wujud nyata memperkuat nilai-nilai bangsa: kebersamaan, toleransi, dan gotong royong.
“Semangat gotong royong adalah jiwa bangsa Indonesia, dan perayaan ini menjadi pengingat bahwa nilai tersebut harus terus kita pupuk dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Ahmad Riza Patria, yang akrab disapa Ariza.
Pesan Kebersamaan dan Peduli Sesama
Dalam sambutannya, Ariza menyoroti makna Natal sebagai waktu untuk meningkatkan kepedulian sosial.
“Kita diajak untuk lebih peduli terhadap sesama, saling menolong, dan mengedepankan rasa kemanusiaan,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya semangat ini dalam upaya bersama untuk membangun desa dan memberdayakan masyarakat agar keluar dari jerat ketertinggalan.
Kehadiran Ariza juga memberikan pesan optimisme dalam menghadapi tantangan membangun desa-desa di seluruh Indonesia.
Menurutnya, pembangunan desa bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang membangun manusia yang sehat dan mandiri.
Program Makan Bergizi Gratis: Langkah Nyata Memberdayakan Desa
Salah satu inisiatif yang menjadi sorotan dalam acara ini adalah program makan bergizi gratis.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan generasi sehat, tetapi juga sebagai upaya strategis untuk memberdayakan ekonomi lokal.
“Melalui BUMDes, petani, dan UMKM desa, kita memastikan bahan baku untuk program ini berasal dari desa itu sendiri,” kata Ariza.
Dengan konsep ini, desa tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pemain utama dalam ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.
Ariza menggarisbawahi bahwa peran seluruh pihak sangat penting untuk menyukseskan program-program semacam ini.
Ia juga mengajak seluruh pegawai dan masyarakat untuk memberikan dukungan penuh, baik melalui doa maupun aksi nyata, demi terwujudnya desa yang maju dan sejahtera.
Doa dan Harapan di Tahun Baru
Selain refleksi Natal, acara ini juga menjadi ajang untuk menyongsong tahun baru 2025 dengan semangat persatuan dan harapan baru.
Ariza mengajak seluruh hadirin untuk terus memperkuat sinergi dalam melayani masyarakat desa.
“Melalui doa dan semangat kebersamaan, kita bisa mewujudkan desa yang mandiri, maju, dan sejahtera,” katanya. Ia berharap seluruh program Kemendes PDT dan Kementrans dapat berjalan dengan baik berkat kerja sama semua pihak.
Kehadiran Tokoh dan Antusiasme Pegawai
Acara ini juga dihadiri oleh Sekjen Kemendes PDT, Taufik Madjid, Sekjen Kementrans, Danton Ginting, Plt Dirjen PEID Kemendes PDT, Bito Wikantosa, serta sejumlah pejabat eselon II dan para pegawai di lingkungan Kemendes PDT dan Kementrans.
Kehadiran para tokoh ini menjadi bukti sinergi lintas sektor untuk mendorong pembangunan desa.
Suasana akrab dan penuh kekeluargaan terlihat jelas di antara para peserta.
Nyanyian pujian, doa bersama, dan pesan-pesan inspiratif menjadi rangkaian utama acara ini, menciptakan kesan mendalam bagi seluruh yang hadir.
Refleksi dari Perspektif Lain
Berbeda dengan pemberitaan di media lain yang cenderung fokus pada perayaan seremonial, momen ini bisa dilihat sebagai simbol komitmen pemerintah dalam menjadikan desa sebagai pilar pembangunan nasional.
Melalui program-program seperti makan bergizi gratis, terlihat upaya nyata untuk memberdayakan masyarakat desa dari akar rumput.
Di balik sukacita perayaan ini, ada pesan mendalam tentang pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Inisiatif yang diluncurkan tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga berorientasi pada keberlanjutan dan kemandirian desa.
Sebagai penutup, Ariza mengajak semua pihak untuk tetap menjaga semangat kebersamaan.
“Dengan gotong royong, kita bisa membawa desa-desa kita menuju kesejahteraan yang lebih baik,” katanya dengan optimisme. (*)