Kupang, Suluhdesa.com – Umat Katolik memadati Kapela darurat dan gereja baru Stasi Yesus Maria Yosef (YMY) Liliba dalam Misa Rabu Abu sore (05/03/2025) yang dipimpin oleh Romo Yonas Kamlasi, pastor rekan Paroki St. Yosef Pekerja Penfui.
Dalam khotbahnya, Romo Yonas mengajak umat untuk menyambut Prapaskah 2025 dengan semangat mendidik hati sebagai murid Kristus.
Ia mengingatkan bahwa masa Prapaskah bukan hanya sekadar rutinitas tahunan, tetapi juga kesempatan untuk bertumbuh dalam iman melalui tiga materi utama: bersedekah, berpuasa, dan berdoa.
Romo Yonas menekankan pentingnya bersedekah sebagai bentuk latihan hati yang rela memberi.
Menurutnya, tindakan berbagi harus lahir dari gerakan kasih dalam diri, bukan sekadar ingin terlihat oleh orang lain.
Dalam refleksinya mengenai puasa, ia menegaskan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar atau menurunkan berat badan.
Ia mencontohkan seorang ibu yang berpuasa dan kehilangan berat badan 5-6 kilogram, tetapi kemudian kembali naik setelah puasa berakhir.
Puasa bukan soal angka di timbangan, melainkan latihan mengendalikan diri dan memperdalam relasi dengan Tuhan.
Materi ketiga dalam mendidik hati adalah doa.
Romo Yonas mengajak umat untuk menjadikan doa sebagai momen mengasah batin, bukan sekadar mencari perhatian.
Ia mengingatkan bahwa manusia baru yang lahir dari Paskah seharusnya memiliki hati yang tulus dan tidak berbuat baik hanya untuk dilihat orang lain.
Sering kali orang merasa berdosa hanya ketika kesalahannya diketahui, padahal seharusnya kita mawas diri bukan karena teguran orang lain, tetapi karena kesadaran akan relasi kita dengan Tuhan.
Menutup khotbahnya, Romo Yonas mengajak umat untuk mempersiapkan diri memasuki masa Prapaskah dengan hati yang lebih tulus dan penuh kesadaran iman. (gbm)