Karawang, Suluhdesa.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto, mengunjungi Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang pada Minggu (3/11/2024) dalam rangka pemantauan pemanfaatan dana desa. Kunjungan ini merupakan yang pertama bagi Mendes Yandri setelah pelantikannya pada 21 Oktober lalu.
Dalam sambutannya, Yandri menyatakan harapannya agar Desa Kamojing dapat menjadi desa yang maju, berwibawa, dan menghasilkan pendapatan mandiri.
“Saya ingin Desa Kamojing semakin berkembang sehingga pada kunjungan berikutnya, kita bisa melihat desa ini lebih sejahtera dan mandiri secara ekonomi,” ujarnya.
Mendes Yandri mendorong berbagai pihak swasta, seperti Pupuk Kujang dan PT Mandala, untuk berkontribusi dalam pembangunan desa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Yandri menekankan pentingnya peran desa dalam pembangunan nasional.
“Dengan membangun desa, kita sesungguhnya membangun Indonesia,” katanya.
Menurut Yandri, Presiden Prabowo juga memiliki visi yang sama untuk melihat desa menjadi kekuatan ekonomi nasional.
Untuk itu, Mendes Yandri mengimbau pemanfaatan potensi alam dan sumber daya desa agar menjadi tulang punggung kemandirian desa.
Potensi Wisata dan Ketahanan Pangan Desa
Salah satu objek wisata yang mendapat perhatian Mendes Yandri adalah Situ Kamojing yang terkenal akan danau alami dan keindahan alamnya.
Menurut Yandri, kawasan ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata lokal yang bisa menarik lebih banyak pengunjung.
Ia menyatakan bahwa kolaborasi dengan pihak swasta akan menjadi kunci dalam upaya pengembangan ini.
“Kerjasama ini akan mendatangkan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat,” ungkapnya.
Yandri juga memaparkan visi swasembada pangan yang akan didukung oleh alokasi Dana Desa Tahun 2025, yang difokuskan pada Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) dan Dana Operasional Desa.
Ia menggarisbawahi bahwa program ketahanan pangan desa bertujuan menjadikan desa sebagai lumbung pangan.
“Melalui ketahanan pangan, desa-desa akan menyediakan bahan makanan berkualitas dan terjangkau,” tambahnya.
Dengan pemanfaatan produk pertanian lokal, desa tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri, tetapi juga bisa memasarkan produk hasil olahan ke pasar domestik dan internasional.
Swasembada Energi dan Hilirisasi Produk Desa
Tidak hanya dalam pangan, Mendes Yandri menekankan pentingnya swasembada energi di tingkat desa.
Potensi energi terbarukan seperti biogas, biomassa, tenaga surya, dan mikrohidro diharapkan bisa dikembangkan untuk mencapai kemandirian energi.
“Dengan swasembada energi, desa tidak hanya mengurangi ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal,” jelas Yandri.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya hilirisasi produk di desa.
Mendes Yandri berharap desa-desa di Indonesia mampu melakukan proses pengolahan produk sehingga nilai tambahnya meningkat.
“Hilirisasi akan meningkatkan pendapatan desa dan menciptakan lapangan kerja baru,” ujarnya.
Program Makan Siang Bergizi untuk Kesehatan Masyarakat
Yandri juga menyinggung tentang program makan siang bergizi yang akan mendukung kesehatan masyarakat desa.
Dengan bahan makanan yang dihasilkan sendiri, desa-desa dapat memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah.
“Program ini akan mendukung generasi muda desa tumbuh sehat, kuat, dan siap belajar,” tambahnya.
Dalam kunjungannya, Mendes Yandri didampingi oleh beberapa pejabat Kemendes PDTT, termasuk Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid, Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Nugroho Setijo Nagoro, serta Pjs. Bupati Karawang Teppy Wawan Dharmawan.
Mendes Yandri juga sempat melakukan panen bayam dan lobak di lahan ketahanan pangan desa, serta mengunjungi galeri produk Bumdes dan PKK setempat.
Kunjungan ini mempertegas komitmen pemerintah dalam mendukung desa-desa di seluruh Indonesia agar mandiri, sejahtera, dan menjadi pendorong ekonomi nasional.
“Mari kita bersatu untuk menjadikan desa sebagai pusat ketahanan pangan, energi, dan hilirisasi,” pungkasnya.