Lebih Dekat Dengan Adrianus Garu, Embun Pagi yang Menyegarkan Tanah Kering

SULUH DESA | Adrianus Garu, S.E., M.Si., bukan hanya seorang politisi dan pengusaha, tetapi juga bagai embun pagi yang membasahi tanah kering di Nusa Tenggara Timur.

Lahir di Lenteng, Manggarai, kini ia berusia setengah abad, namun langkah-langkahnya masih penuh semangat seperti matahari yang tak pernah lelah menyinari bumi.

Dalam denyut kehidupannya, Adrianus telah menorehkan jejak di ranah bisnis dan politik, mengabdikan diri tanpa henti untuk kesejahteraan masyarakat yang ia cintai.

Di SMA Negeri 03 Surakarta, Adrianus pertama kali menemukan benih-benih mimpinya.

Tahun 1994 ia lulus, dengan hati yang terbakar oleh hasrat akan pengetahuan.

Langkahnya tak terhenti di situ, ia kemudian melanjutkan studi ke Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malang dan pada tahun 2003, ia berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi.

Bagaikan pelaut yang tak puas hanya menjejak pantai, Adrianus terus berlayar menuju ilmu yang lebih dalam, dan pada 2007, ia menggenggam gelar Magister Sains dari Universitas Wijaya Putra.

Baca Juga: Profil Simon Petrus Kamlasi, Calon Gubernur NTT 2024: Pejuang Air dari Tanah Gersang

Pendidikan bagi Adrianus bukan sekadar lembar kertas, tetapi fondasi kuat yang membangun kariernya yang cemerlang di dunia bisnis dan politik.

Adrianus memulai petualangannya di dunia bisnis pada tahun 1995.

Ia duduk sebagai Direktur di PT. Mandiri Reksa Abadi, sebuah perahu yang ia kayuh dengan bijaksana hingga 1998.

Setelahnya, ia berlayar ke PT AJ Central Asia Raya sebagai Unit Manager.

Dalam perjalanannya, Adrianus menelusuri berbagai dermaga pengalaman yang memperkaya pemahamannya tentang manajemen dan strategi bisnis.

Di tahun 2005, ia melangkah lebih jauh, memegang kendali sebagai Direktur Utama di PT Komodo Prima Sukses.

Di sini, selama sembilan tahun, ia menorehkan jejak kepemimpinan yang tak tergoyahkan.

Baca Juga: Deklarasi Paket SIAGA, Adrianus Garu Ajak Masyarakat NTT Memilih Pemimpin Peduli

Kekuatan dan keteguhannya juga tampak ketika ia memimpin PT. Adikarya Mandiri sebagai Direktur Utama dari 2006 hingga 2010.

Dalam setiap langkah, Adrianus membawa perusahaan-perusahaan itu bukan hanya untuk sekadar bertahan, tetapi berkembang dan menebar manfaat.

Langkah Adrianus dalam dunia politik dimulai pada tahun 2009, ketika ia terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Manggarai.

Laksana pelita kecil yang menyala di kegelapan, sinar pengabdiannya makin terang saat ia menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) pada periode 2014-2019.

Adrianus tak hanya duduk diam, tetapi aktif dalam berbagai komite penting seperti Komite IV DPD RI, dan menjadi anggota Badan Kerja Sama Parlemen.

Suaranya kerap lantang terdengar di parlemen, membela kepentingan rakyat yang ia wakili.

Baca Juga: Pasangan SIAGA Siap Atasi Krisis Air di NTT: Kombinasi Pasangan Ideal Memimpin NTT

Pada tahun 2020, kepercayaan lebih besar ia emban sebagai Komisioner di Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) RI.

Bagaikan seorang penjaga yang setia, Adrianus mengawasi penggunaan uang negara dengan penuh tanggung jawab hingga akhir masa baktinya pada tahun 2023.

Di bawah tangannya, transparansi dan akuntabilitas menjadi dua tiang yang menopang keuangan negara.

Di tengah hiruk-pikuk dunia politik dan bisnis, Adrianus tetap menjejakkan kakinya di tanah sosial.

Ia adalah anggota aktif Pemuda Pancasila di Surakarta pada 1990-an, dan keterlibatannya di dunia politik lokal juga tak kalah penting, ketika ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kota Malang pada 1995 hingga 1999.

Baca Juga: Janji Kampanye Simon Petrus Kamlasi dan Dukungan Tokoh Masyarakat di Ruteng

Di ranah ekonomi, Adrianus pernah memimpin sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Bangunan Indonesia di Kabupaten Ngada dari 2000 hingga 2002.

Tak berhenti di situ, ia juga menjadi Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Ngada, membangun jembatan-jembatan ekonomi yang kuat bagi daerahnya.

Di tahun 2003 hingga 2009, sebagai Ketua Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional (GAPEKNAS) Kabupaten Manggarai, ia membangun fondasi yang kokoh bagi pengusaha lokal.

Sebagai putra asli Manggarai, Nusa Tenggara Timur, hati Adrianus selalu tertambat pada kampung halamannya.

Dengan segenggam pengalaman dan segudang pengetahuan, ia membangun daerahnya dengan penuh cinta.

Melalui peningkatan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat, ia mewujudkan impiannya untuk melihat daerahnya maju.

Baginya, pembangunan bukan hanya soal fisik, tetapi juga tentang menciptakan manusia-manusia yang tangguh melalui pendidikan.

Di parlemen, Adrianus adalah angin segar yang membawa aspirasi rakyat di kawasan timur Indonesia.

Baca Juga: Kristo Blasin Ungkap Kepemimpinan Visioner Simon Petrus Kamlasi di Tengah Krisis Politik NTT

Setiap langkahnya di DPD RI adalah bukti nyata komitmennya pada kesejahteraan daerah.

Sebagai anggota Badan Pengkajian MPR RI, Adrianus turut serta merumuskan kebijakan-kebijakan yang berdampak luas bagi negeri ini.

Ia tak hanya berbicara untuk daerahnya, tetapi juga untuk bangsa dan tanah air tercinta.

Dalam setiap hembusan nafas pengabdiannya, Adrianus Garu, S.E., M.Si. adalah sosok yang menanam benih perubahan.

Dari bisnis hingga politik, dari organisasi hingga parlemen, ia selalu hadir dengan kepemimpinan yang bijak dan integritas yang tak tergoyahkan.

Adrianus adalah simbol dedikasi—pelita yang menerangi jalan bagi masyarakat.

Dengan hati yang tulus dan visi yang jelas, ia terus melangkah, membawa harapan dan perubahan positif bagi mereka yang ia layani.

Pos terkait