Kupang, suluhdesa.com– Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, memulai langkah nyata dalam program Quick Win 100 hari pertamanya dengan menjalin kolaborasi bersama Yayasan 1000 Hari.
Pertemuan yang berlangsung Senin (3/3) malam di Rumah Jabatan Gubernur, dihadiri oleh perwakilan Yayasan 1000 Hari, Mr. Zack Petersen dan DR. Rindang Asmara, serta pejabat Pemerintah Provinsi NTT, termasuk Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg. Iien Adriany, M.Kes, dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Sulastri Rasyid.
Kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari pidato perdana Gubernur Melki Laka Lena di Rapat Paripurna DPRD Provinsi NTT pada siang hari yang sama. Dalam pidatonya, Gubernur Melki memaparkan enam program Quick Win, dengan fokus utama program pertama pada penguatan posyandu dan kader kesehatan untuk menurunkan angka stunting di NTT.
Gubernur menekankan bahwa program ini bukan hanya inisiatif jangka pendek, melainkan fondasi kuat untuk pembangunan berkelanjutan di NTT.
Yayasan 1000 Hari, sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) yang berkomitmen untuk mencegah dan mengurangi stunting di Indonesia, telah menjalankan program di empat kabupaten NTT (Kupang, TTS, Rote, dan Manggarai Barat).
Mr. Zack Petersen menjelaskan bahwa misi Yayasan 1000 Hari adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang stunting, melatih kader posyandu, dan berkolaborasi dengan pemerintah.
Dalam pertemuan tersebut, Mr. Zack Petersen menyampaikan rencana penandatanganan MoU dengan Pemerintah Provinsi NTT, pelaksanaan 100 Hari Kader Academy, dan pencanangan Program Pengelolaan Kasus Stunting di 22 kabupaten/kota yang akan dihadiri Menteri Kesehatan RI pada 15 Maret mendatang.
Hal ini sejalan dengan program Quick Win Gubernur Melki dan Wakil Gubernur Johni Asadoma.
Gubernur Melki Laka Lena mengapresiasi kerja Yayasan 1000 Hari dan menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergitas untuk mencapai target penurunan angka stunting.
Beliau juga menekankan pentingnya efisiensi anggaran dan menjadikan NTT sebagai role model dalam upaya penurunan stunting.
“Penguatan kader dan intervensi ke dalam setiap keluarga akan menjadi fondasi kokoh kita atasi stunting,” tegas Gubernur Melki.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam upaya menurunkan angka stunting di NTT.***