SULUHDESA.COM | Memilih jurusan kuliah adalah salah satu keputusan paling penting dalam kehidupan seorang mahasiswa.
Keputusan ini tidak hanya memengaruhi pengalaman akademis selama beberapa tahun di perguruan tinggi, tetapi juga berpengaruh besar terhadap karier dan kepuasan hidup di masa depan.
Survei oleh ZipRecruiter terhadap 1.500 lulusan menunjukkan bahwa banyak orang menyesali pilihan jurusan mereka setelah lulus.
Meskipun awalnya tertarik pada jurusan tertentu, kenyataan dunia kerja sering kali membuat mereka berpikir ulang.
Salah satu alasan utama dari penyesalan ini adalah gaji yang tidak memadai.
Kondisi ini menyoroti betapa pentingnya melakukan pertimbangan matang sebelum memilih jurusan kuliah.
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, termasuk prospek pekerjaan, tingkat gaji, dan kesesuaian jurusan dengan minat dan bakat pribadi.
Memilih jurusan kuliah hanya berdasarkan tren atau tekanan eksternal dapat berujung pada ketidakpuasan di masa depan.
Oleh karena itu, calon mahasiswa harus melakukan riset mendalam tentang berbagai pilihan jurusan yang ada, berbicara dengan profesional di bidang yang diminati, dan bahkan mempertimbangkan untuk mengikuti program magang atau kerja paruh waktu untuk mendapatkan gambaran nyata tentang dunia kerja yang akan dihadapi.
Pertimbangan yang bijak juga harus mencakup evaluasi terhadap potensi penghasilan di masa depan.
Meski bukan satu-satunya faktor, gaji yang memadai dapat menjadi indikator seberapa dihargainya keahlian tertentu di pasar kerja.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan perkembangan industri dan perubahan kebutuhan tenaga kerja.
Jurusan yang saat ini memiliki prospek cerah mungkin tidak relevan dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial.
Dengan demikian, memilih jurusan kuliah dengan bijak memerlukan keseimbangan antara minat pribadi, prospek karier, dan potensi penghasilan.
Langkah ini tidak hanya membantu mencapai kesuksesan profesional tetapi juga meminimalkan risiko penyesalan di kemudian hari.
Survei ZipRecruiter: Temuan Utama
ZipRecruiter telah melakukan survei terhadap 1.500 lulusan universitas yang sedang aktif mencari pekerjaan.
Survei ini bertujuan untuk memahami perasaan para lulusan terhadap jurusan yang mereka pilih dan bagaimana hal itu mempengaruhi peluang karir dan kepuasan mereka.
Ekonom utama ZipRecruiter, Sinem Buber, menyoroti bahwa meskipun banyak mahasiswa memilih jurusan berdasarkan minat pribadi, kenyataan gaji yang diterima setelah lulus sering kali mengecewakan mereka.
Temuan utama dari survei ini menunjukkan bahwa banyak lulusan merasa tidak puas dengan pilihan jurusan mereka ketika menghadapi kenyataan hidup setelah lulus.
Salah satu faktor terbesar yang menyebabkan penyesalan adalah gaji yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membayar tagihan.
Banyak lulusan mendapati bahwa jurusan yang mereka pilih tidak memberikan peluang pekerjaan yang cukup baik atau gaji yang sesuai dengan harapan mereka.
Survei ini juga mengungkapkan bahwa beberapa jurusan tertentu lebih sering menimbulkan penyesalan dibandingkan yang lain.
Misalnya, lulusan dari jurusan seni dan humaniora cenderung lebih banyak merasa menyesal dibandingkan lulusan dari jurusan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
Hal ini disebabkan oleh perbedaan yang signifikan dalam peluang karir dan gaji awal antara berbagai bidang studi.
Lebih lanjut, survei menunjukkan bahwa lulusan sering kali tidak mendapatkan informasi yang cukup tentang prospek karir dan potensi penghasilan saat memilih jurusan.
Hal ini menimbulkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang dihadapi setelah memasuki dunia kerja.
Dalam beberapa kasus, lulusan merasa perlu mengambil pekerjaan di luar bidang studi mereka untuk bisa memenuhi kebutuhan finansial, yang kemudian menambah rasa penyesalan terhadap pilihan jurusan mereka.
Secara keseluruhan, survei ZipRecruiter menyoroti pentingnya pertimbangan yang lebih matang dan informasi yang cukup tentang prospek karir dan gaji sebelum memilih jurusan kuliah.
Ini penting untuk membantu calon mahasiswa membuat keputusan yang lebih baik dan mengurangi risiko penyesalan di masa depan.
Daftar Jurusan yang Paling Disesali
Dalam survei yang dilakukan, beberapa jurusan kuliah menempati posisi teratas sebagai yang paling disesali oleh para lulusannya.
Jurusan-jurusan ini meliputi Jurnalisme, Sosiologi, Seni, Komunikasi, Pendidikan, Manajemen Marketing, Pendamping Medis, Ilmu Politik dan Pemerintahan, Biologi, dan Sastra Inggris.
Berikut adalah ulasan singkat mengenai masing-masing jurusan dan alasan mengapa banyak lulusan merasa menyesal memilihnya.
Jurnalisme sering kali disesali karena sulitnya mendapatkan pekerjaan stabil dengan gaji memadai.
Perubahan dalam media digital juga membuat banyak lulusan merasa tidak relevan dengan perkembangan teknologi.
Sosiologi dianggap kurang memberikan prospek karir yang jelas.
Banyak lulusan akhirnya bekerja di bidang yang tidak berhubungan langsung dengan studi mereka, sehingga merasa pendidikan yang dijalani kurang memberikan nilai tambah.
Seni memiliki tantangan signifikan dalam hal kestabilan finansial.
Banyak lulusan seni merasa kesulitan untuk mengubah passion mereka menjadi karir yang layak dan menguntungkan.
Komunikasi, meskipun terdengar menjanjikan, sering kali disesali karena kompetisi yang sangat ketat di industri ini.
Banyak lulusan yang merasa harus bersaing dengan ribuan orang lain untuk posisi yang sama.
Pendidikan menjadi jurusan yang disesali karena banyak lulusan merasa beban kerja yang berat tidak sebanding dengan gaji yang diterima.
Selain itu, birokrasi dalam sistem pendidikan sering kali membuat mereka frustrasi.
Manajemen Marketing sering kali disesali karena tuntutan pekerjaan yang sangat tinggi dan ketidakpastian dalam mencapai target.
Banyak yang merasa stres berat dan burnout dalam menjalani profesi ini.
Pendamping Medis dianggap kurang memberikan perkembangan karir yang jelas.
Banyak lulusan merasa pekerjaan mereka stagnan dan kurang dihargai secara finansial.
Ilmu Politik dan Pemerintahan sering kali dianggap tidak memberikan prospek kerja yang jelas. Banyak lulusan yang merasa harus beradaptasi dengan pekerjaan di luar bidang studi mereka.
Biologi sering kali dianggap tidak memberikan prospek kerja yang jelas tanpa melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi, seperti S2 atau S3.
Hal ini membuat banyak lulusan merasa menyesal karena investasi waktu dan biaya yang besar.
Sastra Inggris disesali karena persepsi bahwa peluang kerja terbatas dan gaji yang tidak sebanding dengan usaha yang dikeluarkan selama kuliah.
Banyak lulusan merasa terpaksa bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan keahlian mereka.
Statistik penyesalan untuk masing-masing jurusan menunjukkan bahwa sekitar 40% lulusan Jurnalisme, 35% lulusan Sosiologi, dan 30% lulusan Seni menyesali pilihan mereka.
Angka ini cukup signifikan dan menunjukkan perlunya pertimbangan matang dalam memilih jurusan kuliah.
Bagaimana Menghindari Penyesalan dalam Memilih Jurusan Kuliah
Memilih jurusan kuliah adalah salah satu keputusan penting yang akan mempengaruhi masa depan seseorang.
Untuk menghindari penyesalan di kemudian hari, calon mahasiswa perlu mempertimbangkan berbagai faktor dengan cermat.
Salah satu aspek utama yang harus diperhatikan adalah prospek karier.
Meneliti tren industri dan kebutuhan pasar kerja dapat memberikan gambaran tentang peluang pekerjaan di masa depan.
Selain itu, mempertimbangkan gaji rata-rata untuk profesi yang berkaitan dengan jurusan tersebut juga penting.
Gaji yang kompetitif sering kali menjadi faktor penentu dalam memilih jurusan.
Selain prospek karier dan gaji, minat pribadi juga memainkan peran krusial dalam memilih jurusan kuliah.
Memilih bidang yang sesuai dengan passion dan minat akan membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan memotivasi.
Mahasiswa yang menikmati apa yang mereka pelajari cenderung lebih berhasil dan merasa puas dengan pilihan mereka.
Tidak kalah penting, calon mahasiswa perlu melakukan evaluasi diri untuk memahami kekuatan dan kelemahan mereka dalam bidang tertentu.
Memilih jurusan yang sesuai dengan kemampuan dan minat pribadi akan meningkatkan peluang kesuksesan akademis dan profesional.
Keadaan pasar kerja juga merupakan faktor yang perlu diperhatikan.
Memahami permintaan dan penawaran tenaga kerja di bidang tertentu bisa membantu calon mahasiswa membuat keputusan yang lebih bijaksana.
Misalnya, bidang teknologi informasi dan kesehatan biasanya memiliki permintaan tenaga kerja yang tinggi, sementara beberapa bidang lain mungkin mengalami saturasi.
Dengan demikian, meneliti keadaan pasar kerja bisa membantu menghindari jurusan yang mungkin tidak menawarkan peluang kerja yang memadai di masa depan.
Akhirnya, penting untuk berdiskusi dengan konselor pendidikan, alumni, dan profesional di bidang yang diminati.
Mendapatkan wawasan dari orang-orang yang memiliki pengalaman langsung bisa memberikan perspektif yang lebih realistis tentang jurusan yang dipertimbangkan.
Dengan mempertimbangkan semua faktor ini secara matang, calon mahasiswa dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan, semoga, menghindari penyesalan di masa depan. (*)