Inflasi NTT Terkendali di Semester I, Didukung Produksi Pangan yang Meningkat

Kupang, suluhdesa.com – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil menjaga inflasi tetap terkendali di semester pertama tahun 2025. Pada bulan Juni 2025, NTT mengalami deflasi sebesar 0,11% (mtm) atau 1,72% (yoy), angka yang lebih rendah dari inflasi nasional (1,87% yoy) dan berada di bawah target inflasi tahunan 2,5±1% (yoy).

Keberhasilan ini terutama didukung oleh peningkatan produksi komoditas pangan. Produksi padi (gabah kering giling/GKG) misalnya, tumbuh sebesar 38,18% (yoy) berkat kondisi cuaca yang kondusif di semester I 2025.

Bacaan Lainnya

Strategi diversifikasi dan hilirisasi produk pangan lokal menjadi kunci dalam menjaga stabilitas harga. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, menjelaskan bahwa strategi ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani dan konsumen, sekaligus menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat. Kekayaan sumber daya alam NTT, mulai dari jagung, ubi, kelor, pisang, sorgum hingga hasil laut, memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk dan masakan lokal yang beragam.

Untuk mendorong diversifikasi dan hilirisasi, Bank Indonesia berkolaborasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi NTT dan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi NTT menyelenggarakan “Kupang Exotic Culinary”. Kegiatan ini meliputi pengembangan UMKM, kompetisi memasak dengan bahan lokal, dan kompetisi barista untuk pengembangan kopi lokal. Toko Pangan GG Mart, inisiatif dari GMIT dan Bank Indonesia, juga diharapkan dapat menjadi pusat hilirisasi produk unggulan NTT untuk meningkatkan perekonomian daerah.**

Pos terkait