Kupang, suluhdesa.com – Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT dan Kepala BMKG NTT, memberikan peringatan kepada masyarakat NTT terkait peningkatan intensitas dan durasi hujan yang berpotensi menimbulkan bencana.
Peringatan tersebut disampaikan kepada awak media di kantor Gubernur NTT, Kamis (30/01/2025).
Pj. Gubernur menyampaikan bahwa potensi bencana yang perlu diwaspadai meliputi banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan petir.
Sebagai contoh, longsor di Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten TTS, telah menyebabkan kemacetan selama empat jam. Pihaknya berharap Balai Jalan segera mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan alat berat.
Selain itu, Pj. Gubernur juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak. Balai Wilayah Sungai (BWS) diminta untuk siaga dan segera memperbaiki jaringan irigasi primer dan sekunder yang rusak.
BPBD diinstruksikan untuk melakukan mitigasi bencana secara optimal. Bulog juga diminta untuk siap siaga dalam mengantisipasi kekurangan pangan akibat bencana.
Kepala BMKG NTT, Sti Nenotek, menambahkan bahwa musim hujan di NTT telah memasuki puncaknya di hampir seluruh wilayah.
Meskipun fenomena La Nina lemah sedang terjadi, potensi munculnya bibit siklon tropis, seperti yang terjadi pada bulan April, perlu diwaspadai hingga bulan April mendatang.
Hal ini mengingat pengalaman siklon tropis Seroja yang pernah melanda NTT pada bulan April sebelumnya.
Kepala BPBD NTT, Kornelis Wadu, menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG untuk melakukan mitigasi bencana, terutama di daerah-daerah rawan bencana.
Masyarakat NTT diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat intensitas hujan yang tinggi dan lama.
Koordinasi dan kesiapsiagaan antar instansi pemerintah sangat penting untuk meminimalisir dampak bencana.**