Gubernur NTT Soroti Penurunan Kualitas Pendidikan di Ende : Anggaran Pendidikan Rp2,3 Triliun dari APBD NTT

Ende, suluhdesa.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, menyoroti penurunan kualitas pendidikan di Kabupaten Ende. Hal ini disampaikan saat bertatap muka dengan insan pendidikan yang terdiri dari pengawas, kepala sekolah, dan ketua OSIS SMA/SMK/SLB se-Kabupaten Ende di Aula Batara SMA Negeri 1 Ende pada Kamis (18/9/2025).

“Ende ini menurut saya sudah mulai pudar sebagai pusat pendidikan berkualitas di NTT atau sekurang-kurangnya di Flores. Saya lihat ada penurunan kualitas pendidikan di Ende terutama di jenjang SMP dan SMA. Kehebatan Ende sebagai Kota Pelajar sudah mulai menurun sehingga perlu diperhatikan secara serius,” ujar Gubernur Melki.

Bacaan Lainnya

Gubernur Melki menyoroti rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa di NTT. Ia menyampaikan kekhawatirannya bahwa lulusan SD saat ini tidak semuanya bisa membaca dan menulis dengan baik, bahkan ada siswa SMP dan SMA yang mengalami kesulitan serupa.

“Dulu semua yang tamat SD pasti bisa baca dan tulis. Sekarang, jangankan SD, di tingkat SMP dan SMA bahkan tidak bisa baca tulis dengan baik. Kita jangan menikmati kondisi sekarang ini sebagai kondisi baik-baik saja,” tegasnya.

Menurutnya, peningkatan kapasitas guru menjadi kunci utama untuk mengoptimalkan transfer ilmu pengetahuan kepada siswa. Selain itu, Gubernur Melki juga menyinggung soal kesejahteraan guru. Dengan anggaran pendidikan sebesar Rp 2,3 triliun dari APBD NTT, ia berharap guru dan tenaga kependidikan dapat berjuang meningkatkan kualitas pendidikan di NTT.

“Bapak Ibu Guru harus mensyukuri apa yang sudah didapatkan saat ini. Anggaran untuk sektor pendidikan kita di NTT itu 2,3 Triliun dari total APBD 5 Triliun. Teman-teman di sektor pendidikan dapat lebih besar dibandingkan sektor-sektor lainnya,” jelasnya.

Gubernur Melki mendorong setiap sekolah untuk mengembangkan produk unggulan berbasis potensi sekolah masing-masing sebagai upaya meningkatkan penghasilan dan mendukung kreativitas siswa.

“Selama ini kita tidak terlalu serius untuk mengembangkan kewirausahaan sekolah. One School One Product itu bisa dikembangkan untuk dukung potensi kewirausahaan sekolah. Ini bukan soal bisa atau tidak, tapi soal kemauan. Kalau kita mau, pasti bisa jalan,” tegasnya.

Bupati Ende, Yosef Badeoda, menyambut baik pertemuan ini dan mendorong para guru untuk menyampaikan langsung kondisi pendidikan di sekolah masing-masing kepada gubernur. Ia juga mengajak para pelajar untuk memanfaatkan ruang kompetisi yang disediakan oleh pemerintah kabupaten.

Koordinator Pengawas Kabupaten Ende melaporkan bahwa terdapat 44 sekolah SMA/SMK/SLB dengan total 14.364 siswa di Kabupaten Ende. Sebagai dukungan terhadap program Quick Win Gubernur dan Wakil Gubernur terkait pendampingan siswa masuk PTN, TNI, Polri, dan Sekolah Kedinasan, telah dibentuk tim kerja khusus.

Kedatangan Gubernur Melki Laka Lena beserta rombongan disambut dengan sapaan adat, tarian daerah, dan persembahan lagu dari paduan suara SMAN 1 Ende.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT, Kepala Dinas ESDM Provinsi NTT, pimpinan perangkat daerah Kabupaten Ende, serta insan pers.***

Pos terkait