Ekonomi NTT Tumbuh 5,44 Persen di Triwulan II 2025, Sektor Pertanian dan Ekspor Jadi Penopang Utama

Kupang, suluhdesa.com – Perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan kinerja yang menggembirakan pada triwulan II 2025, dengan pertumbuhan mencapai 5,44% (year-on-year/yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 4,55% (yoy). Sektor pertanian, kehutanan, dan peternakan menjadi motor penggerak utama, tumbuh kuat sebesar 7,08% (yoy) berkat peningkatan produksi tanaman bahan makanan dan komoditas peternakan.

Peningkatan produksi ini berdampak positif pada sektor perdagangan dan ekspor, yang masing-masing tumbuh 12,90% (yoy) dan 39,89% (yoy). Pertumbuhan ini menjaga daya beli masyarakat, dengan konsumsi rumah tangga tumbuh positif 3,25% (yoy) di tengah inflasi yang terkendali di angka 3,03% (yoy) hingga Juli 2025. Angka inflasi ini masih berada dalam kisaran target yang ditetapkan, yaitu 2,5±1%.

Bacaan Lainnya

Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT bersama mitra terus bersinergi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing komoditas unggulan daerah. Upaya ini dilakukan melalui dua pendekatan utama: pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan akselerasi mekanisasi pertanian.

Pengembangan kapasitas SDM pertanian dilakukan melalui implementasi Good Agricultural Practices (GAP), mencakup penggunaan benih unggul, pemupukan yang tepat, dan metode tanam yang ideal. Program percepatan mekanisasi pertanian juga digalakkan dengan memberikan bantuan mesin pengering, cultivator, traktor, pompa air, benih unggul, mesin huller, cold storage, dan kendaraan angkut. Program-program ini telah diimplementasikan untuk komoditas beras, jagung, kopi, garam, perikanan tangkap, dan bawang merah hingga paruh pertama tahun 2025.

BI Provinsi NTT juga memfasilitasi business matching dan kerja sama ekspor untuk meningkatkan nilai tambah komoditas unggulan. Bersama Sinode GMIT, dibentuk Toko Pangan GG Mart sebagai offtaker produk pertanian dan UMKM masyarakat. Perjanjian Kerja Sama dan business matching ekspor telah diinisiasi bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Pada 21 April lalu, business matching dilakukan untuk komoditas daun kelor, dan pada 28 Juli antara NTT dan Jawa Timur dengan nilai transaksi melebihi tiga miliar rupiah untuk periode satu tahun. Rencananya, business matching akan kembali dilakukan pada Agustus 2025 antara NTT dan Timor Leste, serta pada Oktober 2025 untuk memperkuat kerja sama antara NTT dan Jawa Timur.

Pertumbuhan ekonomi NTT pada paruh pertama tahun 2025 mencapai 5,10% (cumulative-to-cumulative/ctc), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi NTT tahun 2024 yang sebesar 3,73% (ctc). Ke depan, sinergi perlu terus diperkuat untuk meningkatkan investasi swasta, terutama untuk industri padat karya, dan menjaga stabilitas harga. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 15-16 Juli 2025 memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 5,25% guna meningkatkan demand pembiayaan.***

Pos terkait