SULUH DESA | Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar penilaian kompetensi manajerial dan sosial kultural terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tersebar di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di wilayah kabupaten dan kota.
Kegiatan pengambilan data untuk ASN UPTD di Kabupaten Ende dilaksanakan pada Rabu (23/10/2024) bertempat di Laboratorium Komputer SMKN 1 Ende.
Pemilihan lokasi di SMKN 1 Ende merupakan hasil dari jalinan komunikasi dan kerja sama yang baik antara BKD dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT.
Hal ini menjadi salah satu bentuk dukungan terhadap terlaksananya implementasi manajemen talenta di lingkup Pemerintah Provinsi NTT.
Pelaksanaan Tes: Memotret Potensi dan Komptensi ASN
Sebagai administrator kegiatan, Gergorius Babo, S.Kom, memberikan arahan penting sebelum pelaksanaan tes dimulai.
“Tes ini bukan soal salah atau benar, lulus atau tidak lulus. Semua benar, semua lulus. Namun, lebih dari itu, tes ini bertujuan untuk memotret potensi dan kompetensi manajerial serta sosial kultural ASN,” ungkap Babo.
Pentingnya kejujuran dalam menjawab juga ditekankan oleh Babo.
Ia meminta peserta untuk tidak memanipulasi jawaban dan menjawab sesuai dengan kondisi sebenarnya.
“Tes ini bukan untuk mencari kesalahan atau kelemahan seseorang, tetapi untuk memotret potensi bapak/ibu ASN yang sebenarnya,” tambahnya.
Babo juga menekankan bahwa peserta harus mengikuti semua tahapan tes secara jujur.
“Jika salah satu tahap tidak diikuti, maka peserta tersebut dinyatakan gugur,” ujarnya tegas.
Kegiatan ini diikuti oleh 23 peserta yang berasal dari tiga UPTD di wilayah Kabupaten Ende, yaitu UPTD Pendapatan Daerah, UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan, dan Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan.
Alat Ukur dan Simulasi untuk Penilaian
Pada penilaian kali ini, BKD menggunakan dua alat ukur dan dua simulasi untuk mengukur kompetensi para peserta. Alat yang digunakan terdiri dari Psikologi 1 dan Psikologi 2, serta dua simulasi, yaitu Analisis Kasus dan Wawancara Kompetensi.
Dengan metode ini, diharapkan hasil penilaian dapat memberikan gambaran yang akurat mengenai potensi manajerial dan sosial kultural ASN.
Semua jenis tes dilaksanakan berbasis Computer Assisted Test (CAT).
Antusiasme peserta sangat terlihat sepanjang kegiatan berlangsung. Mereka menunjukkan semangat tinggi dalam mengikuti setiap tahapan tes.
Setelah selesai, peserta berfoto bersama dengan administrator kegiatan di salah satu sisi bangunan SMKN 1 Ende, sebagai simbol keberhasilan pelaksanaan kegiatan.
Terima Kasih atas Dukungan
Selaku administrator kegiatan, mewakili Kepala BKD Provinsi NTT, Babo menyampaikan terima kasih kepada Kepala SMKN 1 Ende, Albertus Jao Ndu, S.Pd, atas kerja sama yang telah terjalin, sehingga pengambilan data dapat dilaksanakan di laboratorium komputer sekolah tersebut.
Selain itu, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, S.Sos, MM, atas dukungannya dalam pelaksanaan penilaian kompetensi manajerial dan sosial kultural, baik pada tahap 1 maupun tahapan 2 kelak.
Manfaat Penilaian Kompetensi ASN
Pelaksanaan penilaian kompetensi ini memiliki beberapa manfaat bagi ASN dan instansi pemerintah.
Pertama, penilaian ini membantu ASN untuk mengetahui potensi dan kemampuan manajerial mereka, sehingga dapat mengembangkan diri di bidang yang sesuai.
Dengan pengetahuan ini, ASN dapat lebih optimal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka di pemerintahan.
Kedua, penilaian kompetensi juga berkontribusi pada pengembangan organisasi.
Dengan memahami kompetensi ASN, pemerintah dapat menyusun program pelatihan yang lebih tepat sasaran, sehingga dapat meningkatkan kinerja dan efektivitas pelayanan publik.
Ketiga, penilaian ini mendukung implementasi manajemen talenta di pemerintahan.
Dengan mengetahui kompetensi yang dimiliki ASN, pemerintah dapat mengelola dan menempatkan ASN pada posisi yang sesuai, sehingga memaksimalkan potensi yang ada.
Langkah Selanjutnya dalam Pengembangan ASN
Kegiatan penilaian kompetensi manajerial dan sosial kultural ini merupakan langkah awal dalam pengembangan ASN di Provinsi NTT.
Setelah penilaian ini, BKD Provinsi NTT berencana untuk melakukan analisis hasil tes, yang akan menjadi dasar bagi pengembangan program pelatihan dan pembinaan lebih lanjut.
Gergorius Babo menambahkan bahwa hasil penilaian akan digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas ASN di berbagai bidang, baik dalam manajerial maupun sosial kultural. (*)