Maumere, Suluhdesa.com – Setelah sempat tertunda akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki, pelaksanaan Uji Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Provinsi Nusa Tenggara Timur wilayah Kabupaten Sikka akhirnya terlaksana. Kegiatan tersebut berlangsung di laboratorium komputer SMKN 3 Maumere, Jumat (6/12/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh 34 PNS yang berasal dari berbagai UPT, termasuk UPT Pendapatan Daerah, UPT Pengelolaan Kawasan Hutan, UPT Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan, serta UPT Pengelola Sarana Teknis Dinas Perhubungan.
Pesan Asesor: Rileks dan Tetap Jujur
Asesor SDM Aparatur Ahli Muda, Gergorius Bao, S.Kom, yang bertindak sebagai administrator kegiatan, memberikan arahan kepada para peserta sebelum ujian dimulai.
Ia menekankan pentingnya mengikuti uji kompetensi ini dengan rileks dan tanpa tekanan berlebihan.
“Apapun hasilnya nanti, itu tidak akan menggugurkan capaian yang sudah Anda raih selama ini,” ujar Gergorius.
Ia menambahkan, hasil uji kompetensi ini akan menjadi gambaran nyata kompetensi manajerial dan sosial kultural para PNS.
Gambaran tersebut diharapkan membantu Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi NTT dalam mengembangkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) di masa mendatang.
Tiga Tahapan Ujian Kompetensi
Pelaksanaan uji kompetensi melibatkan tiga tahapan utama, yakni tes psikologi, simulasi analisis kasus, dan wawancara kompetensi.
Dalam tes psikologi, Gergorius mengingatkan peserta untuk menjawab dengan jujur tanpa manipulasi. “Jawablah sesuai dengan kondisi Anda masing-masing, jangan sampai karakter Anda tertukar dengan orang lain,” ujarnya sambil disambut tawa peserta
Sedangkan simulasi analisis kasus, menguji kemampuan peserta menganalisis dan memberikan solusi atas kasus yang disajikan.
Gergorius menegaskan pentingnya menggunakan wawasan pribadi dan melakukan analisis mendalam, bukan sekadar mengelompokkan data.
Wawancara kompetensi bertujuan untuk menggali pengalaman kerja peserta di unit kerja masing-masing maupun interaksinya dengan masyarakat.
Gergorius kembali mengingatkan agar peserta menjawab berdasarkan pengalaman nyata yang relevan dengan tugas mereka.
Kolaborasi dan Dukungan
Keberhasilan pelaksanaan uji kompetensi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Kepala BKD Provinsi NTT Yosef Rasi, S.Sos., M.M., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Ambrosius Kodo, S.Sos., M.M., serta Kepala SMKN 3 Maumere Alfrid Berlin Kedoh, S.Pd., M.Pd.
Gergorius menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang solid antara BKD, Dinas Pendidikan, dan SMKN 3 Maumere.
Dukungan ini memungkinkan pelaksanaan kegiatan berjalan lancar meskipun sempat mengalami penundaan.
Antusiasme Peserta
Peserta terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Mereka mengakui bahwa ujian ini tidak hanya memberikan tantangan intelektual, tetapi juga menjadi sarana evaluasi untuk mengetahui potensi diri.
Dengan terlaksananya uji kompetensi ini, diharapkan hasil yang diperoleh dapat menjadi dasar pengembangan kompetensi para ASN di wilayah NTT.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan menjadi langkah awal untuk meningkatkan pelayanan publik yang lebih profesional dan responsif. (*)