Aktivitas Kendaraan di Terminal Belo Semakin Ramai, Kadis Perhubungan Kota Kupang Pantau langsung

Kupang, suluhdesa.com– Terminal Belo merupakan salah satu terminal tipe C, selain terminal Kupang dan terminal manulai dua, telah beroperasi. Sebelumnya, terminal ini dioptimalkan untuk pengujian kendaraan bermotor namun, kini fungsinya ditambah lagi untuk terminal angkutan umum.

Pantauan media ini, setiap malam hari gedung terminal Belo terlihat sangat gelap dan menakutkan karena penerangan yang tidak memadai. Hanya terlihat lampu jalan pada halaman terminal. Bukan tidak mungkin, dari kegelapan yang menyelimuti ruangan terminal akan menumbuhkan rasa penasaran bagi siapa saja bahkan hingga menjadi tempat maksiat.

Bacaan Lainnya

Kesempatan sering digunakan oleh oknum-oknum itu karena melihat adanya gedung terminal yang tidak terawat dengan baik. Atap gedung dan sebagian pintu dan jendela mudah di masuki oleh yang tidak berkepentingan, ungkap salah seorang wartawan yang memiliki data itu saat sama-sama memantu aktivitas terminal Belo.

Pengoperasian Terminal Belo

Terminal Belo telah beroperasi sejak Senin, 30 Juni 2025. Pantauan suluhdesa.com, Rabu, 16 juli 2025, Aktivitas kendaraan angkutan umum jenis bemo dan pickup di terminal Belo Kota Kupang, NTT, semakin lancar walaupun ada atap terminal sebagai tempat berteduh dan tempat tunggu penumpang terlihat rusak parah yang sesewaktu bisa jatuh mengenai penumpang.

Terpantau dilokasi terminal, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kupang, Bernadinus Mere, memantau langsung aktivitas kendaraan keluar maupun masuk. Setelah terlihat memantau para stafnya, Dinus didampingi kepala bidang LLAJ, Yohanes Resin Ojan, terlihat bergegas mendekati para pengemudi dan penumpang untuk mendapatkan respon dari pengemudi dan penumpang dengan diberlakukannya terminal belo.

Berdasarkan pantauan dan wawancara singkatnya kepada sopir dan penumpang, Dinus mengungkapkan semua pihak meresponnya dengan baik.

“Seorang pengemudi mengungkapkan adanya tambahan penghasilan dengan diberlakukannya terminal ini sedangkan, penumpang dari kalangan anak sekolah mengungkapkan bahwa mereka lebih cepat mendapatkan angkutan dan lebih hemat”, cerita Dinus kepada media ini.

Sebelumnya, Sekitar pukul 11.30 Wita hingga pukul 12.00 Wita, suluhdesa berusaha memantau aktivitas kendaraan keluar maupun masuk terminal. Apakah setiap kendaraan selalu ada penumpang dari Kupang ke terminal Belo ataupun sebaliknya?. Selama 30 menit waktu pemantauan, terdapat 7 kendaraan jenis bemo yang memasuki terminal selain kendaraan besar dan pickup. Dari tujuh bemo, satu diantaranya yang tidak ada penumpang yang turun diterminal karena penumpanganya telah turun dalam perjalanan disekitaran belo. Sedangkan, 6 bemo lainnya menurunkan penumpang diterminal  dengan jumlah bervariasi. Ada yang 4 orang penumpang, 3 orang penumpang bahkan ada yang lebih dari 5 orang Penumpang. Mungkin karena jam pulang sekolah jadi rata-rata penumpang adalah anak sekolah. Beberapa orang diantaranya adalah mahasiswa, pegawai swasta dan juga penumpang pikup yang akan melanjutkan perjalanan. Diatas pukul 12.00 siang, hampir sama banyak antara penumpang pickup ke wilayah baun dan penumpang disekitaran wilayah belo.

Tingkat kepuasan Penumpang, Sopir dan Ojek Disekitar Terminal

Untuk memastikan tingkat kepuasan ataupun tidak dari Sopir dan penumpang, suluhdesa.com berhasil mewawancarai secara acak sopir dan penumpang . Jesika Takesab dan Prisila Mau, siswi SMAN 6, yang barusan turun dari Bemo, keduanya mengungkapkan rasa senang. Pulang sekolah tidak lagi dijemput karena tidak menyibukkan lagi kedua orangtuanya yang lagi bekerja. Kedua orangtua Jesika dan Sisil sama berprofesi sebagai anggota POLRI. Orang tua mengantar keduanya hanya saat  pergi sekolah.

“saat ini kalau pulang sekolah menggunakan Bemo. Sebelumnya orang tua yang antar jemput “, terang keduanya sambil senyum.

Rivano kulangga, yang bersekolah di SLB Kota Raja, merasa senang karena ada Bemo, Line Belo Kupang dan sebaliknya.

“selama ini tunggu orang tua jemput. Sekarang sudah bisa pulang lebih cepat. Biasa tunggu orang tua jemput kelamaan sampai lapar. Dengan adanya Bemo ke Belo, saya bisa pulang lebih awal dan bisa makan lebih awal di rumah”, ucapnya sembari berterima kasih.

Nokas, sopir bemo Kangen, Lane lampu dua, mengungkapkan sangat membantu. Pendapatannya meningkat. Baru setengah hari, Nokas sudah mendapatkan penghasilan Rp 300.000.

Diko Misa, sopir bemo Extrail, juga menyampaikan bahwa pendapatannya meningkatkan. Namun ia hanya mengeluh belum begitu banyak penumpang pada pagi hari diterminal sehingga masih sedikit kesulitan penumpang. Menurutnya mungkin karena masih banyak masyarakat maupun sopir pickup yang belum mengetahui dengan diberlakukannya terminal Belo.

Selain itu, sudah ada ojek disekitaran terminal. Sejak terminal hanya beroperasi sebagai tempat pengujian kendaraan bermotor, tidak ada ojek yang park atau mangkal disekitar terminal. Kini, Tiga orang ojek asal Oben, kabupaten Kupang, memberanikan diri untuk ojek di sekitar terminal. Salah seorang diantaranya yang ditemui tepisah mengatakan sungguh luar biasa penghasilan.

“sudah tiga hari saya ojek disini. Pendapatan selama tiga hari sudah lebih dari empat ratus. Selama ini saya ojek di Desa Oben, pendapatan tidak sampai sebesar ini”, jelas sang ojek yang tidak sempat menyebutkan namanya.

Hambatan Petugas Dishub Kota

Menurut Kadis perhubungan Kota Kupang, Bernadinus Mere, masih ada beberapa titik yang masih menjadi “jalan tikus” sehingga menyulitkan petugas untuk memantau. Saat ini masih didata titik tersebut untuk ditempati petugas. Hambatan lain masih belum semua jasa angkutan umum yang belum menyadari terutama sopir bemo dan sopir pickup.

Secara aturan kendaraan jenis pikup hanya diperuntukkan muat barang tidak diperuntukkan muat penumpang. Namun, ada kebijakan dari pemerintah, setelah wakil gubernur NTT, Jhoni Asadoma menyampaikan dihadapan awak media bahwa pickup diperbolehkan keluar masuk kota asalkan penumpang dengan barang, maksimal 5 orang (baca suluhdesa.com, Wagub Jhoni Asadoma: Pemerintah Tidak Melarang Angkutan Pikup Masuk Kota Kupang, Ada Syaratnya).

Kartu Kontrol Kendaraan

Untuk kerja petugas dengan adanya keterbatasan personil. Kedepannya, Dinus mengungkapkan, perlu adanya kartu kontrol bagi setiap kendaraan yang masuk atau keluar. Kartu tersebut untuk memastikan jumlah kendaraan umum yang keluar dan masuk diterminal Belo sehingga tidak membutuhkan banyak petugas.

Disisi lain sebagai Kadis, Dinus  merasa ada kepuasan batin melihat warga Kota Kupang yang berada dipinggiran kota seperti daerah Belo, telah mendapatkan pelayanan transportasi yang mudah dan murah. Ia juga mengatakan adanya proses pelayanan ini juga sebagai bentuk pengejawantahan dari semangat dari Walikota, Christian Widodo dan Wakil Walikota Kupang, Serena Francis dengan taqlien “Memerintah adalah melayani“.

Kabid LLAJ, Yohanes Resin Ojan, yang bertugas dan bertanggung jawab langsung dilapangan mengatakan, dengan diberlakukannya terminal Belo, jangan ada kutipan/pungutan. Kutipan atau pungutan telah tertuang dalam UU no 01 tahun 2023 dan Perda nomor 01 tahun 2025. Sehingga menurutnya, dengan tidak ada pungutan maka otomatis tidak ada pendapatan untuk daerah.

“Masyarkat sekitar, sopir bemo, ojek, sopir pickup yang mendapatkan pendapatan secara langsung”, tutupnya.

Hingga tim media suluhdesa pamit pulang, Ojan sapaan akrabnya masih terlihat memantau bersama anggotanya hingga sore hari.**

Pos terkait