Wawali Kota Kupang Dorong Kebijakan Inklusif dalam Kick Off Program BEN dan MYP

Kupang, suluhdesa.com – Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, S.Sos., M.Sc., membuka Kick Off Program Building Effective Network (BEN) dan Meaningful Youth Participation (MYP) tingkat Kota Kupang di Hotel Swissbel Court Kupang, Selasa (28/10).

Program ini diinisiasi oleh NLR Indonesia dan Liliane Fonds, melalui mitra lokal PKBI Daerah NTT, Garamin NTT, dan Pertuni Kota Kupang, melibatkan berbagai unsur masyarakat termasuk organisasi penyandang disabilitas, forum anak dan remaja, tokoh agama, dan perangkat daerah.

Bacaan Lainnya

Wawali Kupang mengapresiasi inisiatif ini yang sejalan dengan visi “Kota Kasih: Rumah Bersama yang Maju, Mandiri, Sejahtera, dan Berkelanjutan.” Ia menekankan pentingnya jejaring lintas sektor untuk mewujudkan Kota Kupang yang inklusif dan berkeadilan.

“Ini merupakan momentum yang meneguhkan tekad dan komitmen kita untuk terus membawa Indonesia yang inklusif, berkeadilan, dan berkepribadian dalam kebersamaan,” ujar Serena.

Ia menegaskan bahwa Building Effective Network adalah gerakan sosial yang mendorong kesetaraan, kolaborasi, dan partisipasi aktif penyandang disabilitas.

“Melalui BEN, kita belajar beranjak dari pendekatan berbasis proyek menuju pendekatan kolaboratif yang sistemik dan berkelanjutan. Kita tidak lagi bekerja sendiri-sendiri, tetapi saling mendukung dan mendengar, membangun jejaring yang hidup, partisipatif, dan non-hierarkis,” jelasnya.

Serena juga menyoroti komitmen Pemkot Kupang untuk kebijakan inklusif, seperti program Keluarga Tanpa Diskriminasi, pelatihan UMKM untuk penyandang disabilitas, dan penyediaan penerjemah bahasa isyarat.

“Membangun kota ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga membangun manusia yang setara dan berdaya,” ungkapnya.

Direktur Garamin NTT, Yafas Lay, menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemkot Kupang dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperjuangkan hak-hak anak dan remaja penyandang disabilitas.

“Tantangan untuk mewujudkan inklusivitas masih besar, terutama dalam akses pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan partisipasi sosial,” ujarnya.

Program BEN dan MYP diharapkan menjadi model kemitraan inklusif antara pemerintah, masyarakat sipil, dan komunitas disabilitas di Kota Kupang.**

Pos terkait