Kupang,suluhdesa.com– Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) telah meluncurkan aplikasi SIZE, yang merupakan singkatan dari Sistem Informasi Zoonosis dan Emerging Infectious Diseases. Aplikasi ini dirancang sebagai sistem informasi terintegrasi yang akan digunakan oleh pemerintah untuk mengumpulkan, menganalisis, serta merespons data terkait penyakit zoonosis dan penyakit infeksius baru.
Aplikasi SIZE Pertama kali diluncurkan kemenko PMK di aula Fernandez, kantor gubernur NTT, bertepatan dengan Hari Rabies Sedunia dan secara langsung diperkenalkan oleh Menko PMk, Pratikno, Jumat, 17 Oktober 2025. Hadir asisten perekonomian dan pembangunan, Linus Lusi, mewakili wakil Gubernur NTT, jhoni Asadoma, serta kepala dinas peternakan dan kepala dinas kesehatan NTT. Tujuan utama dari aplikasi SIZE adalah untuk mempercepat deteksi dini dan respons terhadap potensi wabah penyakit menular yang berasal dari hewan ke manusia (zoonosis), serta penyakit infeksius baru yang muncul.
Aplikasi ini berfungsi dengan mengintegrasikan data dari berbagai sistem informasi sektoral yang sudah ada, termasuk Sistem Surveilans Karantina dan Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (ISIKHNAS). Dengan integrasi ini, diharapkan data yang tersedia akan lebih komprehensif dan mudah diakses oleh pihak-pihak terkait.
Pengguna utama dari aplikasi SIZE adalah petugas atau personel dari berbagai perangkat daerah yang memiliki tanggung jawab dalam surveilans dan respons terhadap kasus zoonosis serta Penyakit Infeksius Baru (PIB). Mereka akan menggunakan aplikasi ini untuk memantau dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam penanganan penyakit.
Beberapa contoh penyakit yang datanya akan diintegrasikan ke dalam aplikasi ini meliputi Rabies, Leptospirosis, Antraks, dan Avian Influenza (Flu Burung). Dengan adanya aplikasi SIZE, diharapkan penanganan penyakit-penyakit ini dapat dilakukan lebih cepat dan efektif, sehingga dapat meminimalkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan perekonomian.***





