Flores Timur, Suluhdesa.com – Ribuan warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur masih bergantung pada bantuan air bersih di lokasi pengungsian. Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi NTT, yang telah aktif dalam respons darurat sejak November 2024, kembali melanjutkan distribusi air bersih guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang kesulitan akses air.
Sejak pemerintah menetapkan status Awas (Level IV) pada 13 Februari 2025, jumlah pengungsi akibat erupsi meningkat hingga 5.304 jiwa. Mereka tersebar di berbagai lokasi, termasuk Pos Pengungsi Mandiri dan empat Pos Lapangan (Poslap) di Konga, Bokang, Kobasoma, dan Lewolaga. Selain itu, sebanyak 200 Kepala Keluarga kini tinggal di hunian sementara.
Aksi kemanusiaan PMI ini mendapat apresiasi dari para pengungsi. Yohanes Yan Tuka, warga Desa Nawokote yang mengungsi di Poslap Kobasoma, mengungkapkan rasa terima kasihnya.
“Pasokan air bersih sempat berkurang, tapi kehadiran PMI dalam sepekan terakhir sangat membantu kebutuhan kami,” ujarnya.
Senada dengan Yohanes, Regina Nogo Wato, pengungsi dari Desa Hokeng Jaya, juga menyampaikan terima kasihnya.
“Setiap dua atau tiga hari, kami menerima air bersih dari PMI. Kami berharap layanan ini terus berlanjut karena sangat kami butuhkan,” ungkapnya.
Meski demikian, tantangan masih dihadapi dalam distribusi air. Relawan PMI, Kalistus O. Teresus, menjelaskan bahwa curah hujan tinggi menghambat pengisian bak penampungan di tenda-tenda pengungsi. Namun, PMI terus berupaya dengan membersihkan tandon-tandon air yang kotor agar bisa digunakan kembali.
Severinus Poso, Wakil Sekretaris Pengurus PMI Provinsi NTT, menegaskan bahwa air bersih adalah kebutuhan utama pengungsi.
“PMI harus hadir untuk menjawab kebutuhan ini. Kami terus mendorong relawan dengan sarana yang ada untuk membantu masyarakat terdampak,” katanya.
Distribusi air bersih ini akan berlangsung selama dua bulan, dari 14 Februari hingga 14 April 2025, dengan dukungan PMI Pusat dan pendonor Kenveu (PT Johnson & Johnson Indonesia). Hingga kini, PMI telah menyalurkan 140.000 liter air bersih menggunakan satu unit mobil tangki dan dua relawan lapangan.
Adrian Jeharun, Kepala Divisi Pelayanan Markas PMI NTT, menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan PMI Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka untuk memastikan kebutuhan air bersih pengungsi terpenuhi.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, termasuk PMI Pusat dan para donatur,” ujarnya.
Dengan semangat solidaritas, PMI terus berupaya memastikan masyarakat terdampak tetap mendapat akses air bersih selama masa tanggap darurat ini.





