Hal ini
disampaikan oleh Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik
Daerah (LP3KD) Provinsi NTT Frans Salem kepada Tim LP3KD Provinsi Papua Barat
yang dipimpin oleh Dr. Robert K.Hammar, SH.,MH.,MM saat mengunjungi Panitia
Pesparani Nasional II tahun 2020 di Sekretariat Pesparani, Gedung FKUB Jalan El Tari Kupang, Rabu, (18/02/2020).
Frans Salem menjelaskan, terhadap semua rencana kegiatan ini Panitia membutuhkan dana sekitar kurang lebih Rp 70 Miliar untuk membiayai fasilitas akomodasi, konsumsi dan transportasi lokal 12.000 peserta dan tamu undangan, penataan venue Lomba dan juga beberapa fasilitas lain untuk menyukseskan event akbar itu.
Tim Pesparani Provinsi Papua Barat
Akan Mencarter Pesawat ke Kupang
Ketua LP3KD
Papua Barat, Dr. Robert K. Hammar, SH.,MH.,MM
pada kesempatan itu memberi apresiasi dan dukungan terhadap Ketua LP3KD NTT dan
Panitia Nasional dari provinsi NTT yang telah bekerja keras menyukseskan event itu.
Baginya
datang NTT adalah sebuah sebuah kehormatan karena bertemu sesama saudara
serumpun Melanesia dan tentu adalah sebagai sesama saudara dalam Tuhan.
Diungkapkan selama ini mereka hanya bisa melihat NTT dalam pemberitaan media
namun lewat event Pesparani Nasional
2020 maka sesama saudara dari Papua Barat dan Papua akan datang dengan full team dan mengikuti semua (13) mata
lomba yang dipertandingkan.
Dikatakan meski total peserta yang mengikuti lomba hanya 260 orang namun dipastikan mereka akan datang lengkap dengan panitia pendamping dan kelompok penggembira sekitar 700 orang. Bahkan Rombongan dari Papua Barat akan dipimpin langsung oleh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan bersama Wakil Gubernur Mohamad Lakotani, Uskup Sorong- Manokwari Mgr. Datus Hilarion Lega,Pr bersama 15 orang pastor,Sekda Papua Barat Nathaniel Mandacan dan juga lagi berkoordinasi dengan Ketua DPRD Provinsi Papua Barat, Pangdam, Kapolda Papua Barat dan beberapa petinggi lintas agama.
Mengingat jarak dan mempertimbangkan biaya transportasi maka rombongan Pesparani Papua Barat berjumlah 700 orang tersebut berencana mencarter langsung pesawat dari Manokwari, Papua Barat ke Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur pada saat itu.
Doktor Robert yang adalah Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Papua Barat itu juga menyatakan kesanggupan Tim Papua Barat untuk berpartisipasi mengenakan pakaian adat Papua Barat dalam Festival Tenun Nusantara, mengikuti Parade dan Ekspo juga kesiapan untuk bernyanyi Haleluya Handel serta melibatkan OMK Papua Barat dalam forum temu Milenial Orang Muda Katolik Nusantara dan berbagai kegiatan yang dirancang panitia.
Pada
kesempatan yang sama Ketua LP3K Kabupaten Kaimana, Martinus Furima,SH
mengatakan Tim Papua Barat siap hadir full team dan siap datang berpesta di
Kupang.
“Target kita bukan jadi juara, tapi kami 700 orang wakil dari 13 kabupaten di Papua Barat mau hadir di Kupang untuk bertemu saudara kami untuk berpesta nyanyi bergembira bersama,” ujar Martinus seraya mengatakan bahwa Papua Barat siap menyumbangkan fasilitas bel terbaik untuk peserta Lomba yang sudah didesain khusus untuk sebuah perlombaan kelas nasional.
Sementara
Pdt. Abraham, S,Th pada kesempatan itu menyampaikan kesan luar biasa bagi NTT
yang baru kali ini didatanginya.
“Senang bisa
datang ke NTT. Bangga Ketua Flobamora di Kabupaten Kaimana dan Papua pernah
memakaikan kami topi khas NTT dan jadi motivasi untuk datang di Kupang. Di Papua
Barat katanya antar Gereja Katolik dan Protestan bersatu membangun persaudaraan
sejati melalui event- event rohani
dengan membentuk pengurus dan panitia bersama.
Turut hadir
dalam Kunjungan Delegasi Pesparani Papua Barat kali ini yakni 2 Putra NTT.
Pertama Pembina LP3KD Papua Barat Abia Ulu, seorang putra Alor yang kini menjabat
Kepala Badan Keuangan Provinsi Papua Barat dan juda Ketua Paguyuban Flobamora
di Papua Barat Clinton Tallo kelahiran Rote Ndao.
Bagi keduanya, sebagai warga Papua kelahiran NTT, mereka siap mendukung terpilihnya NTT sebagai Tuan Rumah pagelaran Pesparani Tingkat Nasional. (Fidelis Nogor/timmediapesparani)
Komentar