Hari Selasa
(28/01/2020), bertempat di aula Paroki St. Yoseph Naikoten, Komisi Kitab Suci
Keuskupan Agung Kupang menyelenggarakan kegiatan Talkshow Kitab Suci bersama umat dari berbagai paroki dalam kota
Kupang yang juga merupakan anggota Legio Maria dan Wanita Katolik Republik
Indonesia (WKRI).
Kegiatan
diawali dengan kuis Kitab Suci. Siapa yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
seputar pengetahuan Kitab Suci mendapat hadiah berupa buku ‘Mengenal Kitab
Suci’ dan buku ‘Inspirasi Sabda’ yang telah disediakan.
John Bahy,
pemantik dalam kegiatan talkshow ini membuka kegiatan dengan mengangkat kembali
kisah Rasul Filipus dan Sida-sida dari Ethiopia dalam Kisah Para Rasul 8 untuk
memberikan penggambaran bahwa umat awam membutuhkan bimbingan dan pendampingan
untuk mempelajari Kitab Suci dan RD. Sipri Senda sebagai seorang pengajar Kitab
Suci yang menyelesaikan study Kitab Suci di Roma adalah orang yang kompeten
dalam hal ini.
RD. Sipri
Senda memberikan pencerahan tentang banyak hal, di antaranya tentang Minggu
Sabda Allah, LAI dan LBI, tentang jumlah kitab dalam Kitab Suci Katolik,
pengelompokan kitab dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, penggunaan
sarana patung dalam Gereja Katolik, berdoa melalui perantaraan Bunda Maria, dan
sebagainya.
Umat yang hadir
juga semangat memberikan pertanyaan beranjak dari pengalaman mereka di dalam
KUB, wilayah maupun paroki. Pertanyaan tentang sikap Liturgi yang benar ketika
lektor atau imam membaca Sabda Tuhan, tentang doa Rosario dan ibadat Rosario,
tentang penggunaan garam yang diberkati sebagai Sakramentali, tentang bahasa
roh, tentang teks ‘Yesus mengutuk pohon Ara’ yang membingungkan, dan sebagainya
dijawab tuntas oleh RD. Sipri Senda sebagai nara sumber.
Di akhir
kegiatan, John Bahy kembali mengajak semua yang hadir untuk terus membaca Kitab
Suci dan menyebarkannya dalam kehidupan keluarga terlebih kepada anak-anak.
“Rasul Petrus dalam 1 Ptr 3:15 mengatakan kepada kita agar selalu siap sedia di segala waktu untuk memberikan pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab tentang iman dan pengharapan kita. Bagaimana kita bisa mengetahui, mengenal,mencintai dan mempertanggung jawabkan iman kita secara baik kalau kita tidak akrab dengan Kitab Suci? Mari terus membaca Kitab Suci,” jelasnya. (yohanes bahy/red.)
Komentar